Minuman Kekinian Kombucha Kreasi Mahasiswa ITB, Apa Saja Manfaatnya?

Minuman Kekinian Kombucha Kreasi Mahasiswa ITB, Apa Saja Manfaatnya?

Eduhealth EduNews EduSchool Edutainment

Educare Jakarta – Mahasiswa Mikrobiologi Institut Teknologi Bandung (ITB) 2018 kenalkan kreasi minuman teh teh fermentasi atau sering disebut Kombucha. Minuman ini telah dikenal memiliki manfaat bagi tubuh.

Kombucha adalah minuman fermentasi tradisional yang memakai symbiotic culture of bacteria and yeast (SCOBY) dengan metode back-slopping atau kultur murni. Istilah Kombucha berasal dari kata “kombu” diambil dari nama penemu ramuan obat minuman teh untuk tentara Jepang Inyoko yakni Dr. Kombu dan “Cha” diambil dari bahasa cina yang berarti teh.

Dalam pameran produk mahasiswa Mikrobiologi ITB, Dr. Kusnadi, M.Si., Dosen Departemen Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia, menjelaskan bahwa fermentasi Kombucha dilakukan oleh bantuan konsorsium mikroba.

“Mikroba tersebut di antaranya adalah ragi (Saccharomyces dan Schizosaccharomyces), bakteri asam laktat (Lactobacillus sp.), dan bakteri asam asetat (Gluconobacter sp. Dan Acetobacter spp.),” jelasnya seperti dikutip detikEdu dari laman resmi ITB (31/8).

Proses fermentasi dengan mikroba dilakukan selama 10-14 hari untuk menghasilkan produk asam-asam organik, alkohol, dan lapisan nata.

Tak hanya berbahan alami, minuman Kombucha juga dikenal sebagai minuman fermentasi tradisional yang bercita rasa khas sebagai probiotik yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.Manfaat Kombucha di antaranya adalah:

  • – sebagai detoksifikasi-antioksidan memperbaiki fungsi hati, aktivitas antimikroba,
  • – menstimulus sistem imun COVID-19
  • – mengatasi masalah pencernaan
  • – mengatasi radang sendi (artritis)
  • – dapat digunakan sebagai diet dan menurunkan tekanan darah.

Sementara itu, I Putu Adi selaku pengusaha Kombucha turut menerangkan keunggulan teh fermentasi ini dalam pameran produk mahasiswa Mikrobiologi ITB 2018.

Menurutnya, Kombucha sekarang populer sebagai minuman kesehatan di beberapa negara di antaranya, Amerika Utara, China, Kanada, Selandia Baru, Australia dan Jerman.

“Di tahun 2020, tercatat ada 121 merk produk kombucha di 22 negara dengan Indonesia. Produksi Kombucha di Indonesia tidak sebanyak di negara lain dan masih dalam proses pengembangan,” tembahnya.

Lebih lanjut Adi menjelaskan, Kombucha juga berpotensi untuk menghasilkan produk lain. Bahkan terdapat produk Kombucha lain yang bisa menghasilkan omset hingga miliaran.

“Produk lain dari Kombucha di antaranya, scoby (starter pack Kombucha), Kombucha toner yang sudah banyak dilakukan di Indonesia dengan omset mencapai dan 1 miliar, Kombucha hair tonic seperti yang akan dilakukan oleh perusahaan minuman soda, sabun Kombucha, cuka Kombucha, dan bahan pengganti tekstil untuk jaket dan tas,” paparnya.

Pada acara pameran produk mahasiswa Mikrobiologi ITB 2018, turut ditampilkan kreasi Kombucha dari beberapa kelompok mahasiswa.

Salah satunya adalah grup yang membahas tentang pembuatan Kombucha dari substrat teh oolong, daun mint, dan lemon sebagai Anti Inflamasi serta Kombucha rosella sebagai antioksidan dan peningkat daya tahan tubuh dengan substrat jahe.

Ada juga grup lain dari mahasiswa Mikrobiologi ITB yang membahas tentang pembuatan Kombucha sirsak sebagai antidiabetik dan kombucha jahe+lemon sebagai anti kolesterol.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *