Unilever Ajak Milenial Beri Kebaikan Melalui "Every U Does Good Heroes"

Unilever Ajak Milenial Beri Kebaikan Melalui “Every U Does Good Heroes”

EduNews EduSchool Edutainment

Educare – Di situasi pandemi, kepekaan hati dan solidaritas masyarakat untuk saling membantu sangatlah dibutuhkan. Tujuannya agar kita dapat bangkit dan bertahan di masa pandemi. Semangat saling membantu dan gotong royong inilah yang ingin disuarakan Unilever Indonesia kepada generasi muda.

Unilever Indonesia percaya bahwa setiap orang khususnya anak muda bisa berbuat baik dengan cara-cara yang sederhana. Salah satunya dengan memilih brand yang baik dan memberikan manfaat positif bagi diri, keluarga dan juga masyarakat Indonesia.
Melalui kampanye ‘Every U Does Good’ atau ‘Setiap U Beri Kebaikan’, Unilever kembali mengajak masyarakat bijak memilih brand dan produk dengan melihat empat hal. Pertama, apakah bahan baku yang digunakan dalam produk tersebut berasal dari sumber yang bertanggung jawab? Kedua, apakah produk tersebut memberikan manfaat sosial atau manfaat kepada masyarakat? Ketiga, apakah produk tersebut memiliki upaya pelestarian lingkungan? Keempat, apakah produk tersebut memiliki purpose yang nyata?
Nah, apakah kamu salah satu yang memperhatikan hal ini saat memilih produk?
Sejalan dengan itu, melalui program “Every U Does Good Heroes”, Unilever Indonesia juga mencari sosok-sosok seperti kamu yang mampu mewujudkan purpose dan kontribusi mereka menuju Indonesia yang lebih baik.
Melalui program ini, kamu akan mendapatkan bekal inspirasi dari para mentor terbaik di bidangnya. Nantinya, 10 peserta terbaik akan mendapatkan micro grant sebesar Rp30 juta agar lebih banyak lagi masyarakat yang bisa merasakan dampak kebaikan dan manfaat dari program sosial dan lingkungan yang mereka jalankan.
Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk. Ira Noviarti, menyampaikan, program ini sejalan dengan tiga pilar kebaikan yang diusung melalui strategi ‘The Unilever Compass’.
“Kami melihat generasi milenial memiliki potensi luar biasa untuk menjadi katalisator bagi terciptanya Indonesia yang lebih hijau, sehat, sejahtera, adil dan inklusif di masa depan. Tidak hanya aktif mencari produk yang sejalan dengan harapan mereka terhadap lingkungan dan masyarakat, banyak juga dari mereka yang memiliki purpose kuat dan sudah memulai inisiatif mereka sendiri untuk menjadi force for good atau pendorong kebaikan di tengah circle mereka masing-masing,” kata Ira.
“Melalui program ‘Every U Does Good Heroes’, Unilever Indonesia ingin mengangkat dan menyebarluaskan semangat ini ke lebih banyak milenial di seluruh wilayah Indonesia. Program yang berlangsung selama tujuh bulan ke depan ini akan memberikan rangkaian pembekalan yang bermanfaat, melakukan assessment untuk menganalisa potensi dari program mereka, dan membantu memastikan bahwa purpose mereka dapat terwujud secara berkelanjutan,“ lanjutnya.

Every U Does Good Heroes Terbuka untuk Umum

Unilever Ajak Milenial Beri Kebaikan Melalui "Every U Does Good Heroes" (1)
Program Unilever Every U Does Good Heroes. Foto: dok. Unilever
Program Unilever Every U Does Good Heroes terbuka bagi seluruh milenial di Indonesia berumur 18-35 tahun dan terdiri atas beberapa tahapan keikutsertaan.
Pertama, peserta dapat mendaftar di sini untuk memilih salah satu dari tiga pilar kebaikan yang paling sesuai dengan purpose mereka yaitu, membangun planet yang lebih lestari, meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, atau berkontribusi pada masyarakat yang lebih adil dan inklusif.
Kemudian, setiap peserta diwajibkan untuk mengirimkan video proposal mengenai ide atau program yang akan dijalankan untuk merealisasikan purpose mereka. Proposal ini akan diseleksi untuk memilih 100 peserta dengan potensi terbaik.
Selanjutnya, selama Oktober – November 2021, 100 peserta terpilih berhak mendapatkan mentoring secara virtual dari para mentor inspiratif yang telah berhasil membuktikan bahwa purpose yang kuat mampu memberikan dampak yang luar biasa. Siapa saja?
Unilever Ajak Milenial Beri Kebaikan Melalui "Every U Does Good Heroes" (2)
Program Unilever Every U Does Good Heroes. Foto: dok. Unilever
1. Pilar Membangun Planet yang Lebih Lestari
Muhammad Bijaksana Junerosano (isu sampah dan lingkungan)
Sosok pelestari lingkungan yang percaya permasalahan sampah merupakan tanggung jawab bersama. Dengan tujuan untuk mendirikan organisasi yang mengajak masyarakat lebih peduli lingkungan khususnya #BijakKelolaSampah, ia memimpin dan mendirikan Greeneration Indonesia, Greeneration Foundation dan Waste4Change selama lebih dari 15 tahun.
Sano siap membimbing peserta program untuk memulai aksi nyata mereka terhadap lingkungan dengan menekankan nilai WISDOM yang merupakan akronim dari kata watak, impian, strategi, didik diri, otot dan otak, dan manajemen, WIDSOM berarti watak—yang harus kita kenal dengan baik, impian—untuk ditemukan dan diwujudkan, strategi—yang disusun dengan tepat, didik diri—untuk dilakukan setiap saat, otot dan otak—agar selalu bekerja keras, dan manajemen—sebagai skill penting dalam mewujudkan purpose secara berkelanjutan.
2. Pilar Meningkatkan Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat
Helga Angelina Tjahjadi (isu nutrisi)
Sosok sociopreneur yang menjadi salah satu pelopor dalam mempromosikan menu lezat bergizi berbasis nabati di Indonesia. Ia menjalankan program untuk mengkampanyekan pola hidup sehat setelah merasakan sendiri besarnya manfaat menjaga pola makan.
Sesuai dengan tujuannya, Helga akan mengajak peserta untuk menggeluti bisnis kuliner yang sustainable dan bernilai sosial, karena percaya apa yang kita konsumsi akan berdampak langsung dan luas, tidak hanya pada kesehatan kita, namun juga kesejahteraan petani dan kelestarian lingkungan.
Stevia Angesty (isu sanitasi)
Kiprahnya dimulai saat ia berkunjung ke beberapa pelosok daerah dan menemui banyak anak-anak terkena diare dan tumbuh dengan kondisi kurang gizi, termasuk kasus stunting yang cukup tinggi. Ternyata salah satu penyebabnya adalah fasilitas sanitasi yang tidak memadai.
Hal ini mendorong Stevia mendirikan Feelwell Ceramics (FWC). Dengan purpose menyediakan “Toilet untuk Semua”, FWC sudah memberikan akses toilet ke lebih dari 2 juta orang untuk membantu tumbuh kembang anak dan menekan angka stunting. Penerima penghargaan dari Kantor Staf Presiden RI tahun 2019 ini akan mengajak peserta memandang isu sanitasi dengan lebih kritis untuk melahirkan ide-ide yang mampu berdampak positif pada kesehatan masyarakat.
3. Pilar Berkontribusi pada Masyarakat yang Lebih Adil dan Inklusif
Ayu Kartika Dewi (isu toleransi)
Pengalaman menjadi guru SD di Maluku Utara saat kerusuhan Ambon-Poso pada 1999 membawa Ayu Kartika Dewi membentuk sebuah organisasi bernama Sabang Merauke tahun 2012. Lewat organisasi tersebut, ia bertekad mampu menginspirasi publik untuk memperjuangkan keberagaman dan toleransi di Indonesia.
Ya, hidup berpindah-pindah mengikuti ayahnya membuat Ayu terbiasa dengan lingkungan beragam. Tapi saat jadi guru, dalam program Indonesia Mengajar, di Desa Papaloang, Halmahera ia sangat terusik dengan kondisi sisa konflik dan intoleransi. Hal itulah yang membuat Ayu ingin fokus pada isu keberagaman sekembalinya ke Jakarta.
Ayu menyadari kurangnya toleransi di tengah masyarakat salah satunya lantaran ketimbangan pendidikan. Selain itu kata dia, institusi pendidikan pun belum maksimal mengajarkan keberagaman dan toleransi.
Kembalinya di Jakarta, ia pun mendirikan Toleransi.id, sebuh platform yang menyatukan kisah-kisah inspiratif tentang aksi, gerakan, dan tokoh yang berperan penting dalam menjaga toleransi di Indonesia. Hal itu yang mungkin membuat Jokowi memilih Ayu untuk menjadi bagian staf khusus. Sampai saat ini Ayu ingin terus mendorong seluruh masyarakat untuk berpikiran kritis dan memiliki rasa empati demi terwujudnya masyarakat Indonesia yang semakin inklusif dan toleran.
Nicky Clara (isu inklusivitas)
Sosok pejuang kesetaraan untuk penyandang disabilitas yang telah mendirikan berbagai enterprise (thisable.id, tenoon.id, berdayabareng.com dan @kamu_wear) untuk membantu penyandang disabilitas di Indonesia agar lebih mandiri dan berdaya secara ekonomi. Bagi Nicky, ‘limitation is only a mindset’, limitasi yang ada di dalam pola pikir kita ini bisa diubah.
Pemikiran inilah yang melatarbelakangi Nicky untuk menciptakan disabilitas unggul dan Indonesia yang inklusif. Sejak 2016, ia dan timnya telah memberdayakan ribuan penyandang disabilitas di Indonesia. Melalui program ini, Nicky mengedepankan 3C bagi para peserta: Connected – saling terhubung, Creative – tidak ragu mengeluarkan kreativitas dan berinovasi, dan Collaborative – saling berkolaborasi mewujudkan kebaikan kolektif untuk semua.
Setelah mendapatkan mentoring, 100 peserta terpilih ini kemudian diwajibkan untuk mengirimkan video kedua mereka, berisikan proposal yang lebih tajam dan efektif untuk diseleksi lebih ketat oleh dewan juri, yang terdiri dari para mentor dan tim Unilever Indonesia.
Di bulan Desember, tim Unilever Indonesia akan memilih 10 orang Every U Does Good Heroes berhak mendapatkan micro grant total Rp 300 juta, masing-masing mendapatkan Rp 30 juta, serta pendampingan lebih intensif dari para mentor, termasuk beberapa mentor dari tim Unilever Indonesia, guna memulai ataupun memperbesar skala program yang mereka miliki.
“Guna memastikan keberlanjutan program-program kesepuluh heroes yang terpilih nanti, kami juga akan melakukan monitoring dan pendampingan selama 3 bulan setelahnya. Kami harap program ini akan melahirkan ide-ide brilian yang mampu mengakselerasi tercapainya tujuan kebaikan kita bersama. #MariBerbagiPeran satukan kekuatan lebih banyak individu, brand, dan perusahaan untuk melangkah bersama mewujudkan purpose kita menjadi pendorong kebaikan,” tutup Ira.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *