Mahasiswa UB, Enceng Gondok Mujarab Sembuhkan Gatal dan Bentol Kulit
Educare Jakarta – Inflamasi ringan seperti kemerahan, gatal-gatal, dan bentol merupakan penyakit yang sering terjadi di masyarakat. Walaupun penyakit ini terlihat sederhana namun dapat menimbulkan keluhan dan mengganggu aktivitas sehari-hari apabila tidak ditangani dengan benar. Masyarakat secara mandiri mengatasi inflamasi ringan menggunakan obat yang beredar di pasaran.
Apabila obat pereda inflamasi yang digunakan mengandung bahan kimia sintetis dapat beresiko menyebabkan efek samping lokal terlebih lagi jika digunakan tidak sesuai dengan anjuran dokter.
Inilah yang melatari kelima mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (UB) yakni Mohamad Farhan Wicaksono, Andreas Tedy Ervan Wibowo, Winnie Andriani Kurniawan, Hernanda Iqbal Hasya, dan Nurrahma Indrayanti dibawah bimbingan Wendra Gandhatyasri Rohmah menciptakan Lorend
LOREND adalah lotion alami anti inflamasi dengan memanfaatkan daun eceng gondok untuk menggantikan bahan kimia sintetis dalam meredakan inflamasi dengan penambahan ekstrak daging lidah buaya dan air mawar.
Ketua Tim Farhan menjelaskan, senyawa metabolit sekunder yaitu golongan alkaloid, flavonoid, saponin, kuinon, tanin, steroid/triterpenoid yang terdapat pada bahan alami seperti eceng gondok dapat menjadi solusi pereda inflamasi ringan. Selain itu, pertumbuhan cepat eceng gondok dimana satu batang eceng gondok dalam waktu 52 hari mampu berkembang seluas 1 m² juga berpeluang untuk dimanfaatkan.
“Kandungan daging lidah buaya seperti vitamin A, B, C, dan E serta asam amino esensial dapat berguna untuk mempercepat penyembuhan gatal-gatal dan kemerahan karena bahan-bahan tersebut dapat menenangkan sekaligus menutrisi kulit. Adanya penambahan air mawar juga dapat membuat lotion ini beraroma harum” kata Anggota Tim Nurrahma dilansir dari laman resmi UB di ub.ac.id, Senin (30/8/2021).
“Produk kami memanfaatkan bahan alami sebagai pereda inflamasi ringan sehingga kami yakin LOREND mampu bersaing di pasaran melihat animo masyarakat yang tinggi untuk membeli produk berbahan alami,” pungkas Farhan.