Sinergi Inovasi: Menag & Menko PMK Mengakselerasi Sains dan Digitalisasi dalam Pendidikan Keagamaan

EduNews EduTechno

educare.co.id, Jakarta – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyatakan kesiapannya untuk mendukung program prioritas Presiden Prabowo yaitu penguatan pendidikan, sains, dan teknologi, serta digitalisasi.

Dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, pendidikan keagamaan di Indonesia menghadapi tantangan dan peluang baru. Menteri Agama (Menag) dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) baru-baru ini menggelar pertemuan yang bertujuan untuk membahas langkah-langkah strategis dalam penguatan sains dan digitalisasi pendidikan keagamaan.

Komitmen ini disampaikan Menag Nasaruddin saat bertemu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno di Kantor Kementerian Agama, Jakarta. “InsyaAllah kami akan segera tindak lanjuti secepatnya amanah dari Presiden Prabowo. Karena kita akan bergerak cepat,” kata Menag Nasaruddin di Jakarta, Kamis (24/10/2024).

Membangun Jembatan Antara Agama dan Ilmu Pengetahuan

Pertemuan ini menyoroti pentingnya integrasi antara nilai-nilai keagamaan dan sains. Menag menjelaskan, “Pendidikan keagamaan tidak hanya tentang pemahaman teks-teks suci, tetapi juga harus relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Kita perlu melahirkan generasi yang tidak hanya beriman, tetapi juga cerdas secara ilmiah.”

Dalam diskusi ini, Menko PMK menekankan bahwa digitalisasi merupakan kunci untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan keagamaan. “Dengan memanfaatkan teknologi, kita dapat menjangkau lebih banyak siswa di daerah terpencil, sehingga pendidikan keagamaan bisa lebih inklusif dan berdaya saing,” ujarnya.

Strategi Implementasi Digitalisasi

Salah satu fokus utama adalah pengembangan platform digital yang dapat digunakan untuk pembelajaran jarak jauh. Keduanya sepakat untuk mendorong lembaga pendidikan keagamaan agar beradaptasi dengan teknologi terkini. Melalui pelatihan dan pengembangan kurikulum berbasis digital, diharapkan pendidik dapat menyampaikan materi dengan cara yang lebih interaktif dan menarik.

Program-program seperti e-learning, aplikasi mobile, dan sumber belajar daring diharapkan dapat menjadi jembatan bagi siswa untuk mengakses ilmu pengetahuan, baik dalam konteks agama maupun sains.

Kolaborasi Antara Pemangku Kepentingan

Menag dan Menko PMK juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Mereka berencana untuk menggandeng berbagai pihak, termasuk universitas dan organisasi keagamaan, dalam merancang program-program inovatif yang mengedepankan sains dan teknologi.

Dengan melibatkan pemangku kepentingan, diharapkan pengembangan pendidikan keagamaan akan lebih terarah dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat modern yang semakin kompleks.

Menyongsong Masa Depan Pendidikan Keagamaan

Pertemuan ini menandai langkah awal menuju transformasi pendidikan keagamaan di Indonesia. Dengan penguatan sains dan digitalisasi, diharapkan pendidikan keagamaan dapat menghasilkan individu yang tidak hanya memahami ajaran agama, tetapi juga mampu berkontribusi secara signifikan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Keduanya optimis bahwa sinergi ini akan melahirkan generasi yang lebih baik, siap menghadapi tantangan global, sekaligus menjaga nilai-nilai keagamaan yang kuat. Indonesia, dengan kekayaan budaya dan keberagaman agama, berpotensi menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam mengintegrasikan pendidikan agama dan sains secara harmonis.

“Pendidikan karakter yang kami bangun melalui madrasah, pesantren, dan lembaga pendidikan keagamaan lainnya tentunya akan semakin lengkap dengan penguasaan sains, teknologi, serta digitalisasi,” tukas Menag Nasaruddin.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut para Staf Khusus Menteri Agama, Pejabat Eselon I dan II Kemenag, serta Pejabat Eselon I dan II Kemenko PMK.

Kesimpulan

Melalui inisiatif ini, Menag dan Menko PMK menunjukkan komitmen mereka untuk menciptakan pendidikan keagamaan yang tidak hanya relevan, tetapi juga inovatif. Dengan langkah-langkah yang terencana dan kolaboratif, masa depan pendidikan keagamaan di Indonesia tampak semakin cerah dan penuh harapan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *