Setelah menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) selama beberapa tahun, Nadiem Makarim resmi pamit dan menyerahkan estafet kepemimpinan kepada tiga menteri baru. Dalam sebuah acara perpisahan yang penuh haru, Nadiem mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah berkolaborasi dalam mewujudkan berbagai program dan inovasi di dunia pendidikan Indonesia.
Warisan yang Ditinggalkan
Nadiem Makarim dikenal sebagai sosok yang membawa angin segar dalam dunia pendidikan dengan berbagai terobosan. Selama masa jabatannya, ia memperkenalkan kebijakan merdeka belajar yang bertujuan untuk memberikan ruang bagi kreativitas dan inovasi di kalangan siswa dan guru. Program seperti Kartu Indonesia Pintar dan platform digital untuk pembelajaran juga menjadi bagian dari warisannya.
Dalam kesempatan tersebut, Nadiem berpamitan dan menyerahkan amanah besar untuk mengabdi pada bidang pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi kepada para pemimpin yang baru. Selama menjabat, kebijakan Merdeka Belajar yang sejak digulirkan tahun 2020 telah ada 26 episode, menjadi tonggak utama yang mendasari langkah Kemendikbudristek dalam meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Kebijakan ini sejalan dengan prinsip pendidikan Ki Hajar Dewantara yang berpusat pada anak dan mengutamakan penguatan karakter serta nilai-nilai kebinekaan.
Selain itu, upaya memperkuat akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu juga terus diutamakan, dengan pemanfaatan teknologi untuk mempercepat pencapaian target-target pembangunan pendidikan. Begitu pun dengan program-program bidang pendidikan tinggi, riset dan teknologi, yang berhasil meningkatkan relevansi dunia pendidikan dengan dunia kerja.
Dalam pidato perpisahan, Nadiem menekankan pentingnya keberlanjutan dari program-program tersebut. “Saya berharap para menteri baru dapat melanjutkan dan mengembangkan inisiatif yang telah kami bangun bersama,” ujarnya. Ia juga mengingatkan bahwa tantangan dalam pendidikan masih besar, dan keberlanjutan inovasi adalah kunci untuk menjawabnya.
Memperkenalkan Tiga Menteri Baru

Acara pisah sambut ini menandai awal baru Kemendikbudristek menjadi tiga kementerian terpisah, yang dipimpin oleh tiga menteri terpilih oleh Presiden Prabowo Subianto. “Di bawah kepemimpinan beliau-beliau dengan dukungan penuh dari Bapak dan Ibu, saya yakin sektor pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi akan semakin maju dan berkembang, menuju pencapaian yang lebih tinggi lagi,” pungkas Nadiem.
Dalam acara tersebut, Nadiem memperkenalkan tiga menteri baru yang akan mengambil alih tanggung jawab di Kemendikbudristek. Mereka adalah:
- Menteri Pendidikan: Dikenal sebagai sosok yang memiliki pengalaman luas dalam bidang pendidikan dan kebudayaan, diharapkan dapat meneruskan visi merdeka belajar dengan lebih komprehensif. Abdul Mu’ti, menyampaikan apresiasi kepada Nadiem Makarim dan jajaran Kemendikbudristek yang telah bekerja keras untuk memajukan pendidikan nasional melalui berbagai gagasannya. “Kita akan melestarikan dan menjaga hal-hal baik yang sudah ada selama ini dan menggagas hal baru untuk kemajuan pendidikan nasional pada masa mendatang. Saya sangat berharap dukungan dan kerja sama dari seluruh keluarga besar Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, karena ini adalah kementerian yang sangat strategis untuk membangun kualitas sumber daya manusia,” ujarnya.
- Menteri Riset dan Teknologi: Dengan latar belakang di bidang sains dan teknologi, menteri baru ini diharapkan dapat mendorong inovasi dalam penelitian dan pengembangan teknologi di Indonesia. Satryo Soemantri Brodjonegoro, menyatakan untuk segera mulai bekerja. “Pendidikan tidak boleh terganggu dengan adanya perubahan yang menyebabkan stagnansi. Kita akan terus bekerja, sembari melakukan perbaikan, karena pendidikan adalah proses yang terus berjalan. Kepada rekan-rekan di pendidikan tinggi, riset, dan teknologi, kita harus mempersiapkan pembelajaran untuk masa depan yang tidak pasti dan tidak menentu,” ucap Satryo.
- Menteri Kebudayaan: Berkomitmen untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Indonesia, menteri baru ini akan berfokus pada peningkatan apresiasi masyarakat terhadap warisan budaya. Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menyoroti bahwa ini adalah kali pertama Kementerian Kebudayaan berdiri sebagai kementerian sendiri, sehingga dapat lebih fokus untuk mengurus kebudayaan Indonesia yang sangat kaya. Ia berpesan, “Kita harus menjadikan budaya ini sebagai treasure, sebagai kekayaan nasional kita. Dengan ini, mudah-mudahan Indonesia bisa menjadi ibu kota budaya dunia,” imbuhnya.
Harapan untuk Masa Depan
Acara perpisahan ini bukan hanya momen emosional bagi Nadiem, tetapi juga menjadi titik awal bagi para menteri baru untuk mengambil peran dalam membentuk masa depan pendidikan di Indonesia. “Saya yakin dengan semangat kolaborasi dan inovasi, kita dapat bersama-sama membawa pendidikan Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi,” tambah Nadiem.

Pamitnya Nadiem Makarim dari Kemendikbudristek menandai sebuah babak baru dalam perjalanan pendidikan di Indonesia. Masyarakat berharap bahwa tiga menteri baru ini akan mampu meneruskan estafet kepemimpinan dengan komitmen dan dedikasi yang sama, demi menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik untuk generasi mendatang.
Dengan langkah-langkah berani yang telah diambil oleh Nadiem, harapan akan masa depan pendidikan yang lebih inklusif dan inovatif kini berada di tangan para pemimpin baru. Mari kita sambut perubahan ini dengan optimisme!