Gen Z Rentan Stres? Ini 3 Kebiasaan Sehat yang Bisa Dilakukan Agar Mental Terjaga

Eduhealth EduNews

educare.co.id, Jakarta — Di tengah tekanan ekonomi dan dinamika sosial yang kian kompleks, generasi muda khususnya Gen Z menghadapi tantangan hidup yang tak main-main. Masa perkembangan yang belum stabil secara biologis dan psikologis, ditambah persoalan pertemanan hingga percintaan, menjadikan kondisi mental dan fisik generasi ini kerap dalam risiko.

Fenomena ini menyoroti pentingnya kesadaran akan kesehatan holistik, sebagaimana didefinisikan oleh World Health Organization (WHO): sehat bukan hanya bebas dari penyakit, tetapi juga kondisi mental yang mampu mendukung aktualisasi diri dan peran sosial. Untuk menjawab tantangan ini, ada tiga kebiasaan praktis yang bisa diterapkan Gen Z agar tetap waras sekaligus bugar dalam menghadapi hidup.

Olahraga Bukan Sekadar Tren

Running, gym, hingga pilates kini jadi gaya hidup baru lintas generasi, termasuk Gen Z. Lebih dari sekadar tren, olahraga terbukti membawa segudang manfaat. Data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengungkap bahwa aktivitas fisik secara rutin dapat menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan kanker, serta memperkuat otot, tulang, dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Selain itu, manfaat olahraga juga terasa pada sisi mental. Studi yang dikutip dari Weir (2011) menunjukkan bahwa aktivitas fisik dapat meningkatkan mood, mengurangi gejala depresi dan kecemasan, serta memperbaiki kualitas tidur dan konsentrasi.

CDC merekomendasikan latihan aerobik intensitas sedang hingga berat selama 150 menit per minggu dan latihan kekuatan otot setidaknya dua kali seminggu.

Tidur: Kunci Produktivitas yang Sering Terlupakan

Tingginya tekanan untuk tetap produktif seringkali membuat Gen Z menyepelekan tidur. Bahkan, konsumsi kafein yang berlebihan memperparah siklus istirahat mereka.

Padahal, menurut CDC, remaja usia 13–18 tahun membutuhkan waktu tidur 8–10 jam per hari, sementara orang dewasa memerlukan setidaknya 7 jam. Untuk menunjang kualitas tidur, American Psychological Association (APA) menyarankan beberapa hal berikut:

  • Tidur di jam yang sama setiap malam dan hindari paparan layar sebelum tidur
  • Hindari kafein di sore hari
  • Tidur siang secukupnya (maksimal 25 menit)
  • Ciptakan rutinitas malam hari yang konsisten

Makan Sehat di Tengah Godaan Makanan Instan

Makanan manis dan instan jadi favorit banyak anak muda. Namun, kebiasaan ini membawa risiko kesehatan serius. Studi Malik (2019) menyatakan bahwa konsumsi minuman berpemanis (SSBs) meningkatkan risiko diabetes tipe 2 hingga 26% dan obesitas hingga 55%.

Sebaliknya, pola makan tinggi buah, sayur, kacang-kacangan, dan ikan dapat menurunkan risiko depresi hingga 33% (Lassale, 2019). Di Indonesia sendiri, Kementerian Kesehatan mengampanyekan panduan gizi “Isi Piringku” sebagai pengganti konsep lama “4 Sehat 5 Sempurna”.

Dalam panduan ini, satu piring sehat idealnya terdiri dari:

  • Karbohidrat: nasi, jagung, ubi, atau whole grain (½ dari separuh piring)
  • Protein: tahu, tempe, ikan, ayam (½ dari separuh piring)
  • Sayuran: beragam warna (⅓ dari separuh piring)
  • Buah-buahan: segar dan kaya antioksidan (⅔ dari separuh piring)
  • Air putih: minimal 8 gelas/hari, hindari minuman manis berlebih

Tetap Sehat Biar Tetap Relevan

Di era serba cepat, sehat bukan lagi sekadar kebutuhan, tapi jadi modal utama agar Gen Z tetap bisa ngonten, healing, ngikutin tren outfit, hingga cari cuan tanpa gangguan fisik dan mental.

Menjaga kebiasaan kecil seperti olahraga, tidur cukup, dan makan sehat bisa jadi bentuk investasi paling realistis untuk masa depan. Karena seperti kata pepatah Gen Z masa kini: “Kalau sakit, siapa yang mau ngonten?!”

Sumber : Kemenkes

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *