Tim Riset di MTsN 9 Bantul Juara II LKTIN Airforce Fair 2023 !

EduNews EduSchool EduSport Edutainment

Educare.co.id — Bantul — MTs Negeri 9 Bantul kembali meraih unjuk prestasi. Tim Riset madrasah ini menyabet Juara II Bidang Ilmu Sosial dan Humaniora Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Airforce Fair 2023.

Seperti yang dikutip dari website Kementrian Agama, Pemenang lomba diumumkan pada Jumat (17/2/2023). Tim Riset MTsN 9 Bantul terdiri atas Aurel Wafa Nazir kelas IX E dan Nabila Rizma Khairunnisa kelas VIII E. 

LKTIN diselenggarakan SMA IT Al Irsyad Purwokerto sejak November 2022. Setelah melewati tahap seleksi abstrak, fullpaper, dan final, Aurel dan Nabila berhasil mengulang prestasi siswa MTsN 9 Bantul 3 tahun berturut-turut dalam ajang unjuk gigi para peneliti muda ini.

Riset MTsN 9 Bantul berjudul “Branding ‘Ayahku Pahlawanku’: Upaya Minimalisasi Perundungan melalui Penulisan Puisi Akrostik Nama Ayah di Kelas VIII E MTsN 9 Bantul”. Riset ini disusun dalam bimbingan guru Bahasa Indonesia MTsN 9 Bantul, Andrian Eka Saputra. 

Kepada Humas, Andrian mengatakan, ide penelitian berawal dari kegelisahan Nabila yang merasa di kelasnya, VIII E, banyak terjadi perundungan verbal dengan nama ayah. Nabila merasa risih karena hal tersebut dianggap sebagai bahan bercandaan oleh teman-temannya.

“Di kelas saya, perundungan verbal dengan nama ayah ini jadi bahan olok-olokan antarsiswa dan itu sangat mengganggu, meskipun saya tidak dirundung,” jelas Nabila.

Dari permasalahan itu, Nabila menggandeng Aurel dan Andrian untuk melakukan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian mereka di kelas VIII E MTsN 9 Bantul, ditemukan 77% siswa pernah mengalami perundungan dan 70% di antaranya dirundung secara verbal dengan nama ayah. Ditemukan juga, 43% siswa korban perundungan membalas dengan cara yang sama.

“Kalau perundungan ini tidak dihentikan akan menjadi mata rantai yang tidak berkesudahan,” ungkap Aurel.

Setelah berdiskusi dengan pembimbing, Aurel dan Nabila memutuskan untuk menggunakan puisi akrostik sebagai branding ayah. Menurut penelitian Aurel dan Nabila, siswa melakukan perundungan verbal dengan nama ayah karena mereka belum bangga terhadap ayahnya masing-masing.

“Siswa terkadang tidak percaya diri dengan nama ayah mereka yang terkesan sering dipakai atau pasaran,” papar Aurel.

Berkat penelitian ini, menurut Aurel dan Nabila, terjadi peningkatan rasa bangga siswa terhadap ayahnya hingga 37%. Selain itu, keinginan siswa untuk merundung temannya juga menurun sebesar 43%. Hasil penelitian inilah yang membuat juri Airforce Fair 2023 terkesan.

“Saya sampai cari penelitian ini di Google dan memang belum pernah dilakukan sebelumnya,” jelas Dr. Siti Zulaikha Wulandari, S.E., M.Si., salah satu juri dari Universitas Jenderal Soedirman.

Setelah mempresentasikan hasil penelitian langsung di hadapan juri dan mengikuti pameran stand selama dua hari, 16 – 17 Februari 2023, Nabila dan Aurel diumumkan meraih Juara II Bidang Ilmu Sosial dan Humaniora Airforce Fair 2023. Mereka berhasil unggul dari delapan finalis lainnya.

LKTIN Airforce Fair 2023 diikuti 15 finalis Bidang Ilmu Alam dan Teknologi dan 10 finalis Ilmu Sosial dan Humaniora yang berasal dari 7 provinsi di Indonesia. Lomba ini dilakukan dalam tiga  tahap, yaitu: seleksi abstrak, seleksi fullpaper, dan final yang diselenggarakan secara langsung di SMA IT Al Irsyad Purwokerto.

Andrian mengatakan, MTsN 9 Bantul selama tiga tahun berturut-turut masuk dalam final dan meraih prestasi. Tahun 2020, dua tim MTsN 9 Bantul lolos dalam final dan salah satunya berhasil merebut Juara III. Sementara itu, tahun 2021, dua tim riset berhasil lolos tahap final dan keduanya meraih Juara II dan III. Terakhir, tahun 2023 ini, satu tim berhasil lolos tahap final dan meraih Juara II Bidang Ilmu Sosial dan Humaniora. Meski begitu, Andrian mengatakan bahwa tahun ini lebih menantang karena digelar secara offline.

“Dua tahun sebelumnya, lomba ini diselenggarakan secara online melalui Zoom. Sementara tahun ini, final langsung presentasi di hadapan juri. Ini jauh lebih menantang,” jelas Andrian.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, LKTIN ini menghadirkan juri-juri yang professional dan kredibel, yaitu Dr. Siti Zulaikha Wulandari, S.E., M.Si., dosen Universitas Jenderal Soedirman dan Ubaidillah, M.A., peneliti ahli dari Pusat Riset Masyarakat dan Budaya, Badan Riset dan Inovasi Nasional untuk Bidang Ilmu Sosial dan Humaniora; serta Dr. Muhammad Idham Darussalam Mardjan, S.Si., M.Sc., dosen Universitas Gadjah Mada dan Dr. Didi Tarmidi, M.Si., peneliti ahli Pusat Riset Zoologi Terapan BRIN untuk Bidang Ilmu Alam dan Teknologi.

Kepala MTsN 9 Bantul Nur Hasanah Rahmawati, mengucapkan selamat atas prestasi yang diraih Aurel dan Nabila. Atik, sapaan akrabnya, mengucapkan terima kasih atas penelitian mereka. Atik akan segera melakukan koordinasi dengan Wakil Kepala Bidang Kesiswaan serta Koordinator Gerakan Literasi Masemba (GELIMAS) MTsN 9 Bantul untuk menindaklanjuti hasil penelitian tersebut.

“Hasil penelitian ini sangat bermanfaat bagi madrasah untuk mengembangkan program antiperundungan. Jadi, hasil ini akan segera kami tindaklanjuti,” pungkas Atik.

Sumber : KemenAg

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *