Tim Penilai Nasional Kemenpan-RB Apresiasi Pembangunan ZI WBK MTsN 9 Bantul

EduNews

educare.co.id, Bantul – MTs Negeri 9 Bantul mengikuti Desk Evaluation Pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI WBK) yang dilakukan Tim Penilai Nasional (TPN) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). Helat ini berlangsung secara virtual melalui Zoom Meeting, Senin (3/10/2022). 

MTsN 9 Bantul menjadi satu-satunya instansi setara sekolah menengah pertama di Indonesia yang menjalani desk evaluation ZI WBK oleh TPN KemenPAN-RB dari 137 instansi yang ada. Kepala MTsN 9 Bantul Nur Hasanah Rahmawati mengatakan, ada 15 instansi binaan Kementerian Agama yang mengikuti desk evaluation 2022, tiga di antaranya adalah madrasah, yaitu: MAN 2 Kudus, MAN Karangasem, dan MTsN 9 Bantul.

“Kolaborasi antara agen perubahan dan koordinator 9 program unggulan inilah yang mewujudkan keberhasilan pembangunan ZI WBK di MTsN 9 Bantul,” tutur Atik.

Di hadapan 2 TPN KemenPAN-RB, Septian Kurnia Nugraha, S.E., M.A. dan Nadjamuddin Mointang, S.T., Duta Agen Perubahan, Andrian Eka Saputra, S.S. memaparkan berbagai inovasi yang dilakukan MTsN 9 Bantul, yaitu LAPOR DIBERI. Andrian menjelaskan, LAPOR DIBERI merupakan akronim dari Layanan Prima, 9 Program Unggulan, Digitalisasi Madrasah, dan Bebas dari Korupsi dan Gratifikasi. Inovasi tersebut terbagi menjadi tiga sektor, yaitu Sektor Pelayanan, Sektor Kinerja, dan Sektor Penguatan Integritas untuk Mencegah KKN.

Pada sektor pelayanan MTsN 9 Bantul mempunyai inovasi 9 pelayanan prima, yaitu jalur khusus difabel (tunanetra dan tunadaksa), fasilitas difabel (parker dan kamar mandi khusus), ruang PTSP representative, PTSP online dengan 25 layanan yang terintegrasi Kankemenag Bantul, layanan ramah anak (playroom dan ruang laktasi), aduan masyarakat internal offline dan online, serta SOP setiap pelayanan.

Pada sektor kinerja, MTsN 9 Bantul mempunyai inovasi 9 Program Unggulan, yaitu Giat Prestasi Masemba (GPM), Publikasi Tiada Henti (PUTIH), Gerakan Literasi Masemba (GELIMAS), Sadar Adiwiyata Masemba (SADAM), One Day One Thousand (ODOT), Jumat Ceria (JUMARIA), Sabtu Masemba Berdzikir (SMB), Pengajian Guru, Orang Tua, dan Siswa (PGOS), dan Forum Sinergi Masyarakat, Komite, dan Masemba (FORSIMBA). Selain itu, MTsN 9 Bantul juga telah melakukan digitaliasasi madrasah yang meliputi pemanfaatan teknologi informasi dalam pengukuran unit kerja, operasional SDM, dan pelayanan publik.

Pada sektor penguatan integritas untuk mencegah KKN, MTsN 9 Bantul mempunyai inovasi 9 Program Antikorupsi dan Gratifikasi, yaitu Unit Pengendali Gratifikasi (UPG), sosialisasi internal dan eksternal, pemakaian pin antigratifikasi setiap hari, workshop antigratifikasi bersama Ombudsman perwakilan DIY, pengucapan 5 nilai budaya kerja Kementerian Agama dalam setiap kegiatan, menyanyikan lagu mars visi MTsN 9 Bantul dalam setiap kegiatan, pembuatan yel-yel zona integritas oleh guru, pegawai, dan siswa, aduan masyarakat melalui website, whatsapp, dan PTSP offline, serta aduan masyarakat melalui SP4N Lapor.

Septian, salah satu TPN KemenPAN-RB memberikan apresiasi tinggi terhadap progres capaian pembangunan ZI WBK di MTsN 9 Bantul. Menurut Septian, pembanguan ZI WBK di MTsN 9 Bantul sudah sangat baik. Ia mengatakan MTsN 9 Bantul merupakan satu-satunya sekolah yang mempunyai komitmen tinggi dalam pembangunan ZI WBK. Hal tersebut dilihat dari berbagai perubahan baik di MTsN 9 Bantul. Septian menilai, pembangunan ZI WBK di sekolah membutuhkan ketekunan, komitmen, dan tanggung jawab yang ekstra dan MTsN 9 Bantul mampu membuktikannya.

“Bapak/Ibu ini luar biasa sekali. Di tengah kesibukan sebagai pendidik masih tetap bisa menjalankan tugas dalam pembangunan ZI WBK,” tegas Septian.

Satu hal yang disoroti oleh Septian adalah pelibatan siswa dalam pembangunan ZI WBK. Ia mengapresiasi upaya MTsN 9 Bantul dalam menanamkan nilai-nilai integritas di dalam diri siswa. Pernyataan Septian sejalan dengan Nadjamudding yang mengaku kagum dengan komitmen seluruh stakeholder MTsN 9 Bantul dalam pembangunan ZI WBK.

Nadjamuddin mengatakan pembangunan ZI WBK di bidang pendidikan sudah menjadi topik utama sejak 2020, tapi tidak sampai pada tingkat sekolah. Hal ini terjadi karena stakeholder yang ada di sekolah dinilai sudah banyak disibukkan dengan tugas utamanya sebagai pendidik. Oleh karena itu, melihat progres capaian pembangunan ZI WBK di MTsN 9 Bantul, Nadjamuddin mengacungkan jempolnya. Ia pun berharap, meski kelak akan mengalami pergantian pimpinan sekolah, sistem ZI WBK yang sudah tertata tidak berubah.

“Kalau kami lihat, pembangunan ZI WBK di MTsN 9 Bantul ini kan tidak sekadar pemenuhan dokumen, ya, tapi sudah sistematis,” papar Nadjamuddin, “semoga sistem seperti ini tetap berlanjut sampai kapan pun sehingga stigma masyarakat tentang ‘jual beli bangku’ di sekolah unggulan seperti MTsN 9 Bantul ini bisa hilang,” tandasnya.

Atik bersama Kepala Tata Usaha, Martiningsih, S.Pd.I. dan 6 Agen Perubahan bersyukur proses desk evaluation berjalan dengan lancar. Atik dan tim mampu menjawab seluruh pertanyaan pendalaman dari TPN KemenPAN-RB. Atik berharap, MTsN 9 Bantul dapat melalui semua tahap penilaian yang dilakukan oleh KemenPAN-RB dan menjadi madrasah tsanawiyah pertama di Indonesia yang berpredikat ZI WBK.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *