FKSM 2022, Tampilkan 15 Komunitas Seni Media dan Pertunjukan dari Berbagai Wilayah Indonesia
educare.co.id, Jakarta – Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), bekerja sama dengan ARCOLABS, UPTD Taman Budaya Bengkulu, dan Asosiasi Seniman Bengkulu menggelar Festival Komunitas Seni Media (FKSM) pada Rabu, 5 Oktober 2022 yang berlokasi di Taman Budaya Bengkulu. Festival akan berlangsung sampai 12 Oktober 2022, dengan kegiatan berupa pameran seni media, pentas pertunjukan silang-media, dan serangkaian kegiatan edukasi bagi publik umum dan pelajar di Bengkulu.
Kemendikbudristek terus mendorong proses pertukaran budaya, pengetahuan, dan perluasan jaringan seni budaya. Menurut Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, para pelaku seni media dengan berbagai kemungkinan mediumnya ini tidak lagi hanya berbicara dalam satu perspektif teknologi, tetapi juga membuka wacana baru mengenai keselarasan manusia berteknologi dengan dirinya sendiri, masyarakat, dan alam.
“Karya-karya ini sudah bukan lagi berfokus pada sebuah diskursus daerah saja, melainkan telah menjadi karya-karya yang juga merespons sebuah fenomena global,” ujarnya, Rabu (5/10).
Pemilihan karya dan komunitas tersebut berangkat dari kerangka kurasi “Medi(t)asi Ritus/Rute,” yang bertumpu pada pembacaan atas kehadiran media dan teknologi yang semakin luas dan tajam dalam membentuk praktik hidup sehari-hari dan relasi-relasi sosial, baik dalam konteks lokal (Bengkulu) maupun konteks global (Indonesia dan dunia luas). Konvergensi media membuka jalan pada praktik kerja lintas disiplin sebagai cermin dari semangat inklusif. Berangkat dari gagasan kuratorial ini, FKSM “Medi(t)asi Ritus/Rute” mempertemukan berbagai praktik produksi pengetahuan dari beragam komunitas dan kumpulan individu yang banyak bekerja dengan pendekatan teknologis dan silang-media.
Kurator pameran, Sudjud Dartanto menjelaskan bahwa seni merupakan moda produksi pengetahuan yang lahir dari refleksi mendalam, sebagaimana praktik meditasi. “Dalam hal ini, identitas Bengkulu sebagai tempat juga terbentuk melalui mediasi teknologi dan budaya media. Pembentukan itu terjadi melalui berbagai rute mulai dari perjalanan/mobilitas/transit sosial dan budaya, dan ritus, (kemudian menjadi) memori kolektif masyarakat atau tradisi yang termanifestasikan dalam berbagai imajinasi sosial dan praktik hidup sehari-hari,” jelas Sudjud.
Proses kurasi komunitas seniman cukup bervariasi dengan melibatkan undangan dari tim kuratorial. Selain itu, proses seleksi dari panggilan terbuka telah dilaksanakan selama Mei–Juni 2022 serta program lokakarya seni media dan pertunjukan silang-media dilaksanakan di Samarinda pada bulan Juli 2022.
Sementara itu, bagi salah satu seniman Bengkulu, John Hery Susanto dari Komunitas Lintas Seni menyampaikan komentarnya tentang kegiatan ini. “Pengalaman ini sangat inspiratif. Seluruh mentor dan rekan-rekan yang terlibat sangat enerjik dan terbuka, sehingga proses berkarya ini menjadi kesempatan melakukan pertukaran budaya, pengetahuan, dan perluasan jaringan bagi kami di Bengkulu dan juga rekan-rekan seniman dari seluruh Indonesia,” terangnya.
Berangkat dengan nama Pekan Seni Media yang telah diselenggarakan di Bandung (2015 & 2016), Riau (2017), Palu (2018), Samarinda (2019), Bandung (2020), dan Tangerang Selatan (2021); pada penyelenggaraan tahun ini nama kegiatan berubah menjadi FKSM dan akan memamerkan dan mementaskan karya-karya yang diseleksi oleh kurator Sudjud Dartanto, Jeong Ok Jeon, dan Yudi Ahmad Tajudin.
Karya-karya tersebut berasal dari Asosiasi Seni Bengkulu (Bengkulu), BAJRA (Pasuruan, Jawa Timur), GaraGara Artist Initiative (DKI Jakarta), Jonas Sestakresna – Ruang Asah Tukad Abu & Seniman Pertunjukan Bengkulu (Bali & Bengkulu), Kecoak Timur & KAE (Gresik, Jawa Timur), Komunitas Gubuak Kopi (Solok, Sumatera Barat), Komunitas Lintas Seni (Bengkulu), Komunitas Seni Pertunjukan Bengkulu (Bengkulu), Prehistoric Soul (Bali), Prewangan Studio (Tuban, Jawa Timur), SARANA (Samarinda, Kalimantan Timur), Sinau Kinetik Seni (Yogyakarta), Studio DKV Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (DKI Jakarta), S. Sophiyah Kosasih & Tilik Sarira Creative Process (Solo, Jawa Tengah), Tomy Herseta & Convert Textured (Bandung, Jawa Timur), serta Waft Lab (Surabaya, Jawa Timur).
Informasi Acara
Selama satu minggu mulai 6—12 Oktober 2022 jam 13.00-21.00 akan diadakan Festival Komunitas Seni Media di UPTD Taman Budaya Bengkulu Jl. Pembangunan, Padang Harapan, Bengkulu, Sumatera Barat. Kegiatan akan diisi dengan rangkaian kegiatan pameran, tur galeri, wicara seniman, dan pertunjukan silang-media.
Pembukaan:
5 Oktober 2022 (18.00 – 21.30)
● Registrasi pengunjung
● Sambutan dan seremonial pembukaan
● Pentas silang-media “Human is Alien”,
karya kolaborasi Jonas Sestakresna bersama Ruang Asah Tukad Abu (Bali)
dan Seniman Pertunjukan Bengkulu
● Video mapping fasad gedung teater oleh UVisual dari Bandung.
Program Publik Pameran
Tur Galeri:
6, 9, 10 Oktober 2022 (14.00 – 15.00)
Wicara Seniman:
6 Oktober 2022 (13.00 – 14.00)
Program Publik Pertunjukan
Pertunjukan oleh S. Sophiyah Kosasih & Tilik Sarira Creative Process:
8 Oktober 2022 (19.30 – 20.30)
Pertunjukan oleh Komunitas Seni Pertunjukan Bengkulu:
11 Oktober 2022 (19.30 – 20.30)
Wicara Seniman:
10 Oktober 2022 (15.00 – 17.00)
Untuk informasi lebih lanjut mengenai rangkaian acara Festival Komunitas Seni Media 2022 dapat menghubungi:
Dayna Fitria
Asisten Kuratorial
Daynafitria18@gmail.com
0813-8410-7508