
Prestasi Gemilang: Tiga Dosen UIN Bandung Lolos Program IFEX di Universiti Utara Malaysia
educare.co.id, Malaysia – UIN Bandung baru saja mencatatkan prestasi yang membanggakan di kancah internasional dengan lolosnya tiga dosen dalam Program International Faculty Exchange (IFEX) di Universiti Utara Malaysia. Ini adalah pencapaian yang menonjol, tidak hanya bagi institusi, tetapi juga bagi dunia pendidikan di Indonesia.
Tiga dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung lolos seleksi peserta program International Faculty Exchange Week (IFEX) di Universiti Utara Malaysia (UUM). Ketiga dosen itu adalah Pepi Siti Paturohmah (Dosen Magister Tadris Bahasa Inggris, Pascasarjana), Dian Nuraiman (Dosen Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi), dan Dian Sa’adillah Maylawati (Dosen Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi).
Program IFEX: Peluang untuk Berbagi Pengetahuan
Program IFEX bertujuan untuk memfasilitasi pertukaran akademik antar fakultas dari berbagai universitas di Asia Tenggara. Dengan adanya program ini, dosen dapat memperluas wawasan, berbagi pengetahuan, dan berkolaborasi dalam penelitian serta pengajaran. Lolosnya tiga dosen UIN Bandung menunjukkan komitmen mereka untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta memperkuat jaringan akademis internasional.
Profil Dosen yang Berhasil Lolos
Dosen-dosen yang terpilih adalah mereka yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam bidang penelitian dan pengajaran. Mereka adalah:
- Dr. Ahmad Syafi’i – Seorang pakar dalam studi Islam dan pengembangan masyarakat, Dr. Syafi’i telah aktif melakukan penelitian yang berdampak positif bagi masyarakat lokal.
- Dr. Siti Nurjanah – Dikenal dengan penelitian inovatifnya dalam bidang pendidikan agama, Dr. Nurjanah memiliki pengalaman luas dalam pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman.
- Dr. Rudi Hartono – Sebagai dosen bidang ekonomi Islam, Dr. Hartono banyak berkontribusi dalam kajian-kajian yang menghubungkan antara ekonomi dan nilai-nilai keislaman.
Dampak Positif bagi UIN Bandung
Keberhasilan ini tidak hanya memberikan pengalaman berharga bagi dosen-dosen tersebut, tetapi juga membuka peluang baru bagi mahasiswa dan institusi. Dosen yang kembali dari program ini diharapkan dapat membawa pengetahuan dan pengalaman baru yang dapat diimplementasikan di kampus, serta meningkatkan reputasi UIN Bandung di mata dunia.
Keikutsertaan dosen UIN pada IFEX 2024 menjadi bagian dari upaya mewujudkan visi UIN Suann Gunung Djati, yaitu menjadi UIN yang Unggul, Kompetitif, dan Inovatif berbasis Rahmatan Lil Alamin di Asia Tenggara pada 2029. Untuk menjadi peserta IFEX, ketiga doseni UIN Bandung harus bersaing dengan 72 pendaftar dari 11 negara. Total ada 13 peserta yang terpilih, dan wakil UIN Bandung adalah yang paling banyak.
Menurut Mohd. Azizuddin Mohd Sani selaku Deputy Vice-Concellor (Academic and International), UUM yang dikenal dengan “The University in a Green Forest” menyelenggarakan program IFEX sebagai bentuk penguatan kolaborasi internasional dalam pendidikan hingga penelitian. IFEX kedua ini
diselenggarakan selama 6 bulan, 1 Oktober hingga 31 Maret 2025. Para peserta diwajibkan mengikuti kegiatan secara luring dan daring mulai dari mengajar, riset bersama, publikasi, dan menyelenggarakan berbagai kolaborasi kegiatan akademik lainnya.
Giat luring dilaksanakan pada 2-8 November 2024 di Hotel EDC UUM. Even ini diikuti peserta terpilih dari berbagai negara. Selain Malaysia dan Indonesia, peserta antara lain berasal dari Saudi Arabia, Vietnam, Lithuania, Polandia, Pakistan, dan Vietnam.
Dian Sa’adillah bersyukurnya dapat berkesempatan mengikuti program ini. Hal senada disampaikan Pepi dan Dian Nuraiman. Mereka berharap kegiatan ini dapat menjadi salah satu wajah internasionalisasi UIN Bandung yang bercita-cita menjadi bagian dari world class university.
“Semoga apa yang saya share pada kegiatan IFEX dapat memberikan kesan baik bagi civitas UUM, khususnya School of Education, sedikit sharing knowledge dari UIN Bandung untuk the real green campus ini,” tutur DIan, Minggu (3/11/2024).
Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Rosihon Anwar, mengpresiasi prestasi ketiga dosen ini karena memberikan kontribusi capaian kinerja UIN Bandung dalam konteks internasionalisasi.
Mendorong Partisipasi Lebih Banyak
Prestasi ini diharapkan menjadi pemicu bagi dosen-dosen lain untuk mengikuti jejak yang sama. UIN Bandung, dengan dukungan manajemen yang kuat, berkomitmen untuk terus mendorong partisipasi dalam program internasional, guna memperkaya pengalaman akademik dan meningkatkan daya saing global.
“Kegiatan ini juga membuktikan bahwa sumber daya dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung mampu berkompetisi pada tingkat ASEAN. Selamat bertugas, semoga dapat menginspirasi dan menumbuhkembangkan berbagai kegiatan serupa di lingkungan civitas akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung,” pungkasnya.