Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2023 Memuncak dengan Festival Pawai Lumbung Sungai
educare.co.id, Jakarta – Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2023 yang berlangsung selama sepuluh hari telah mencapai puncaknya dengan Festival Pawai Lumbung Sungai yang menjadi sorotan terakhir pada rangkaian acara tersebut. Acara penutupan PKN 2023 di Banjir Kanal Timur, Jakarta pada hari Minggu (29/10/2023) ini memancarkan semangat dan kekayaan budaya Indonesia. Melalui festival ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus bersemangat merawat budaya.
Festival Pawai Lumbung Sungai melibatkan peserta yang beragam, termasuk seniman, komunitas pencinta sungai, dan delegasi provinsi. Sebanyak 18 rakit yang dipenuhi dengan ornamen budaya khas masing-masing provinsi dan daerah menyusuri aliran sungai Ciliwung-Cisadane. Acara ini menjadi momen yang sangat dinanti-nanti untuk mengekspresikan warisan budaya air yang penting bagi masyarakat Indonesia.
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, memimpin prosesi pelepasan rakit hias ini, sementara Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua yang terlibat dalam perhelatan PKN 2023. “Walaupun pawai ini adalah akhir dari rangkaian Pekan Kebudayaan Nasional 2023, namun bukanlah akhir dari perjalanan kita untuk memajukan kebudayaan Indonesia,” ucap Dirjen Hilmar dengan penuh semangat, dikutip dari laman web resmi itjen kemdikbud.
Dirjen Hilmar juga mengajak seluruh pihak yang telah terlibat dalam PKN 2023 untuk menjadikan semangat yang dihasilkan selama acara ini sebagai energi besar bagi gerakan kebudayaan Indonesia di masa mendatang. “Saya harap hari ini kita dapat mengikat janji untuk terus bekerja keras memajukan kebudayaan kita,” tambahnya.
Tujuan Adanya Festival Pawai Lumbung Sungai
Untuk memperkuat rasa cinta masyarakat terhadap budaya air, yang merupakan aspek penting dalam budaya Indonesia. Selain itu, acara ini juga mendorong pemerintah daerah di seluruh Indonesia untuk menjaga budaya air dengan baik, bukan hanya di Jakarta, agar kehidupan perkotaan dan budaya masyarakat dapat berkembang seiring.
Pawai Sungai ini turut dimeriahkan dengan berbagai penampilan seni dan ritual, termasuk ondel-ondel, pawai reog mini, rombong dangdut, dan berbagai atraksi menarik lainnya. Masyarakat sekitar dengan antusias mengikuti rangkaian acara yang menampilkan kekayaan budaya Indonesia.
Salah satu peserta dari Kalimantan Selatan, Mimin, berbagi pengalamannya dan mengungkapkan harapannya untuk memamerkan kekayaan Kalimantan Selatan melalui festival ini. “Melalui pawai ini, kami mau menunjukkan Kalimantan Selatan secara utuh, bukan hanya adat Banjar, namun juga keanekaragaman hayati yang kami miliki, seperti pohon kasturi dan hewan bekantan,” jelasnya dengan semangat.
Festival Pawai Lumbung Sungai juga menjadi platform penting bagi peserta untuk mengingatkan pentingnya budaya dalam membangun peradaban bangsa. Mimin menegaskan bahwa peran budaya sangat penting, terutama dalam pendidikan generasi muda, sehingga cinta terhadap budaya akan terus tumbuh.
Peserta dari Yayasan Topi Bambu Banten, Maudea dan Nisa, dengan bangga memperkenalkan rakit hias mereka yang mencerminkan keindahan dan kerajinan khas daerah Banten. Mereka berharap dapat membawa budaya ini ke tingkat internasional dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia.
PKN 2023 telah sukses dilaksanakan pada tanggal 20 hingga 29 Oktober 2023, di 40 lokasi di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Kepulauan Seribu. Rangkaian acara ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk lebih mengenal kearifan lokal dari berbagai daerah di Indonesia.
PKN 2023 resmi ditutup oleh Dirjen Hilmar, dengan janji untuk bertemu kembali di PKN 2025. Acara puncak ini memangkas momen spektakuler dalam memperingati dan memajukan budaya Indonesia yang begitu kaya dan berwarna.