
Kementerian Pendidikan Berinovasi untuk Anak-Anak Tunanetra: Uji Keterbacaan Buku Braille
educare.co.id, Jakarta – Dalam upaya meningkatkan literasi untuk anak-anak difabel netra di Indonesia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) meluncurkan inovasi baru. Sebanyak 100 judul buku bacaan bermutu telah dialihwahanakan ke dalam bentuk buku Braille. Sebagai bagian dari proses ini, 84 peserta dari berbagai Sekolah Luar Biasa (SLB) di Jakarta turut serta dalam Uji Keterbacaan Buku Braille yang diadakan di Hotel Mercure Jakarta Simatupang, untuk memastikan kualitas dan keterbacaan buku-buku tersebut.
Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Muh. Abdul Khak, mengungkapkan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari mandat Mendikbudristek untuk meningkatkan aksesibilitas buku bagi anak-anak netra. “Hari ini, kami mempersembahkan 100 buku hasil seleksi yang diharapkan dapat diakses oleh teman-teman difabel netra. Kami memerlukan umpan balik dari peserta untuk memastikan bahwa buku-buku ini memenuhi standar keterbacaan yang tinggi,” ujarnya.
Proses pembuatan buku Braille melibatkan beberapa tahapan, mulai dari pemilihan judul hingga pencetakan. Rizal Muhammad Zaid, narasumber dari SLB A Pembina Tingkat Nasional, menjelaskan bahwa uji keterbacaan bertujuan untuk menemukan dan memperbaiki kekurangan serta memastikan kualitas buku Braille. “Kami ingin memastikan setiap buku memenuhi standar yang tepat dan memberikan masukan yang konstruktif untuk perbaikan di masa depan,” jelasnya.
Setelah penyempurnaan, buku-buku Braille ini akan tersedia di laman Buku Digital untuk mempermudah akses di seluruh Indonesia. Selain buku Braille, Badan Bahasa juga menyediakan buku audio melalui laman dan aplikasi Halo Bahasa, untuk membantu teman-teman netra dalam mengakses bahan bacaan. “Kami berharap dengan adanya akses ini, semua anak Indonesia, termasuk yang difabel netra, dapat menikmati dan mendapatkan manfaat dari literasi yang berkualitas,” pungkas Abdul Khak.