Dosen UGM Raih Penghargaan Berkat Penelitian Potensi Melon Lokal Sebagai Bahan Dasar Industri Kosmetik

EduNews

Yogyakarta (educare.co.id) – Peneliti sekaligus Dekan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, meraih penghargaan sebagai pionir akademisi dalam Anugerah Academic Leader 2024 di Bidang Sains. Acara penghargaan tersebut berlangsung pada Jumat (13/12) di Graha Diktisaintek, Gedung D Lantai 2, Jakarta. Penghargaan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi ini bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada para akademisi dan peneliti atas karya-karya mereka.

Budi Daryono memperoleh penghargaan dalam kategori Peneliti Terbaik dengan tema Kedaulatan Pangan 2024. Saat ditemui di UGM pada Rabu (18/12), ia menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaannya atas pencapaian tersebut. Karya yang diusungnya berjudul “Karakterisasi Genetik dan Potensi Bioprospeksi ‘Gama Melon Parfum’ sebagai Bahan Baku Kosmetik.” Budi juga menambahkan bahwa penghargaan ini semakin mendorongnya untuk terus meneliti dan mengembangkan potensi tanaman lokal Indonesia menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Senang dan juga bahagia serta ingin ini menjadi motivasi bagi rekan rekan khususnya di fakultas biologi, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, senantiasa berkontribusi berkarya untuk bangsa dan negara,” ucapnya, dikutip dalam laman ugm.ac.id (20/12/2024).

Melalui penelitian ini, Budi Daryono berhasil memanfaatkan potensi melon lokal untuk dijadikan bahan dasar dalam industri kosmetik. Dengan menggunakan pendekatan bioteknologi modern, ia menciptakan kultivar baru melalui persilangan antara indukan NO3 dan MR5. Hasil dari persilangan ini adalah melon dengan kulit berukuran kecil, rasa pahit, namun memiliki aroma yang khas dan kuat. Aroma tersebut kemudian diekstraksi dan diolah menjadi produk bernama Gama Melon Parfum.

“Gama Melon Parfum ini memiliki karakter genetik yang unik. Dia punya kandungan kukurbitasin serta berbagai metabolik sekunder yang berpotensi untuk industri kosmetik,” terang Budi.

Sebagai informasi, industri kosmetik dalam negeri masih didominasi oleh produk-produk impor. Kondisi ini menyebabkan harga kosmetik cenderung tinggi, meskipun penggunaannya sering kali bersifat konsisten. Untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor, Gama Melon Parfum dikembangkan dengan memanfaatkan hasil panen buah lokal.

Tanaman Gama Melon Parfum dapat menghasilkan 4 hingga 10 buah dengan berat berkisar antara 50 gram hingga 4 ons. Selain itu, waktu panennya relatif singkat, yakni sekitar 55-58 hari. Inovasi ini tidak hanya berkontribusi dalam meningkatkan produk kosmetik lokal, tetapi juga menghasilkan produk yang lebih ramah lingkungan.

“Saat ini, tim Gama Melon telah memiliki dua produk yang dihasilkan dari buah Gama Melon Parfum, yaitu shampo dan sabun,” ujarnya.

Shampo Gama Melon Parfum telah memasuki tahap komersialisasi melalui kerja sama antara Gama Melon Parfum, PT. Gizi Indonesia, dan PT. Nudira Sumber Daya Indonesia. Ekstrak Gama Melon Parfum digunakan dalam produk shampo NAHLA sebagai bagian dari program Riset Inovatif Produktif (RISPRO)-LPDP. Produksi dilakukan di Greenhouse hidroponik di Pangalengan, Jawa Barat. Inisiasi komersial ini berlangsung sejak 2018 hingga 2021, dengan fokus pada pengembangan senyawa bioaktif seperti flavonoid, terpenoid, dan saponin. Proses tersebut dilanjutkan dengan uji prototipe untuk menyesuaikan karakter ekstrak Gama Melon Parfum.

“Kami juga sedang melakukan penelitian anti kanker dan anti diabetes mellitus untuk Gama Melon Parfum ini. Karakter unik ini harus terus dikembangkan,” ujarnya.

Pengembangkan kultivar tanaman inovatif seperti Gama Melon Parfum dapat mendukung kemandirian bangsa di industri kosmetik dan geomedis. Selain itu, penggunaan jenis buah lokal diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani lokal.

Dalam pentupnya, Budi Daryono berharap penghargaan yang diterimanya dapat memotivasi rekan-rekan dosen dan mahasiswa untuk terus menciptakan karya lainnya. “Tugas kita sebagai akademisi adalah mengungkap apa saja potensi yang dimiliki oleh keanekaragaman Indonesia. Semoga penghargaan ini menjadi titik balik kesadaran kita untuk terus berkarya untuk bangsa dan negara,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *