Transformasi Digital Pendidikan: Pembelajaran Coding dan AI di Sekolah Menengah

EduNews EduSchool

Jakarta (educare.co.id) – Kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun dengan tema ‘Pembelajaran Sistem Pemrograman dan Kecerdasan Buatan di jenjang SMP dan SMA’ digelar oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Sekolah Menengah Pertama dan Direktorat Sekolah Menengah Atas, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen).

Kegiatan yang berlangsung pada 5-7 Desember 2024, turut dihadiri Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq dan Staf Khusus Menteri Bidang Transformasi Digital dan Kecerdasan Buatan, Muhammad Muchlas Rowi, Direktur Sekolah Menengah Atas, Winner Jihad Akbar, beserta para kepala sekolah, guru, serta komunitas pengajaran coding dan kecerdasan buatan.

Tujuan dan Fokus Diskusi

  1. Mengembangkan Strategi Pembelajaran : Diskusi ini bertujuan untuk merancang metode pengajaran coding dan AI yang efektif  di jenjang SMP dan SMA.
  2. Persiapan Infrastruktur dan Sumber Daya : Fokus pada kesiapan sekolah yang meliputi sarana, prasarana, dan pelatihan guru. Implementasi dilakukan secara bertahap untuk sekolah yang memenuhi kriteria kesiapan.
  3. Penguatan Kompetensi Digital Siswa : Coding melatih siswa berpikir logis dan sistematis, AI memberikan pemahaman mengenai pengelolaan data dan teknologi pengambilan keputusan.

Dalam sambutannya, wamendikdasmen, Fajar Riza UI Haq, menyatakan bahwa langkah ini merupakan strategi penting dalam mengakomodasi kebutuhan literasi digital, berpikir kritis, dan keterampilan numerasi siswa.

“Dengan integrasi ini, siswa Indonesia diharapkan dapat bersaing di kancah global dan berkontribusi pada daya saing bagsa, sejalan dengan visi Asta Cita pemerintah untuk pengembagan SDM unggul di bidang sains, teknologi, dan pendidikan,” tutur Wamen Fajar, dalam sambutannya secara daring di Kupang, NTT, pada Jum’at (6/12). Dikutip dalam laman resmi Kemdikbud (9/12/2024).

“Kami sangat mengapresiasi berbagai masukan terkait hal ini, dan tentu saja, kami sangat ingin mendengar lebih banyak lagi untuk memastikan pembelajaran coding dan kecerdasan buatan dapat diimplementasikan degan baik di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Wamendikdasmen, Fajar Riza UI Haq, menyampaikan harapannya agar integrasi pembelajaran coding dan kecerdasan buatan (AI) ke dalam kurikulum sekolah dapat membawa dampak positif yang nyata bagi dunia pendidikan di Indonesia. Menurutnya, langkah ini tidak hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi juga memberikan efek transformasional bagi guru.

“Sebagai bagian dari program Quick Win pemerintah, rencana ini diharapkan mampu memberikan dampak nyata dalam waktu dekat. Digitalisasi pendidikan tidak hanya dapat meningkatkan kualitas siswa, tapi juga membantu guru dalam menyampaikan materi menjadi lebih efisien,” imbuhnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *