
Siswa Indonesia Raih Prestasi Gemilang Ajang IJSO 2024 Dengan Membawa Pulang 6 Medali
Tangerang (educare.co.id) – Pada ajang International Junior Science Olympiad (IJSO) ke-21 yang berlangsung dari 2 hingga 12 Desember 2024 di Bucharest, Romania, pelajar tingkat SMP berhasil meraih dua medali perak dan empat medali perunggu.
Medali perak diraih oleh Kayser Hwang dari SMP Darma Yudha Pekanbaru dan Irsy Alvaro Rhein dari SMPS Mentari Intercultural School Bintaro, Kota Tangerang Selatan. Sementara itu, medali perunggu diperoleh Raphael Kamil Edward dari SMPN 193 Jakarta, Hanin Khairunnisa Fauzan dari SMP IT Raudhatul Jannah Cilegon, Jayvin Stanley Chen dari SMP Mahabodhi Vidya Jakarta, dan Nadira Mayumi Assyakirah dari SMP Al Azhar Mandiri Palu.

“Apresiasi setinggi-tingginya kepada adik-adik semua yang meraih dua medali perak dan empat medali perunggu. Kemudian para pendamping dan pembina yang sudah membina adik-adik sebelum keberangkatan,” ucap Kepala Pusat Pretastasi Nasional (Puspresnas), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Maria Veronica Irene Herdjiono. Dikutip dalam laman resmi Kemdikbud (16/12/2024).
Irene berharap para siswa terus mengembangkan minat dan bakat mereka. “Ini prestasi luar biasa dan menunjukkan kita punya talenta-talenta muda di bidang sains yang perlu terus kita dukung. Untuk adik-adik semua tetap semangat serta lanjutkan minat dan bakat di bidang sains karena selanjutnya ada Olimpiade Sains Nasional (OSN) jenjang SMA,” kata Irene.
Proses pembinaan menuju IJSO dilakukan dalam tiga tahap, yaitu pada 8–17 September 2024, 17–26 September 2024, dan 8 November hingga 2 Desember 2024. Selama kompetisi berlangsung, para siswa didampingi oleh Tim Pembina yang terdiri dari Budhy Kurniawan, Indra Noviandri, Dwi Seno Kuncoro Sihono, Yasman, dan Mohamad Maun.
Salah satu pembina, Budhy Kurniawan, mengungkapkan bahwa capaian tahun ini lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. “Alhamdulillah pelaksanaan IJSO 2024 berjalan lancar. Meskipun anak-anak di sana harus beradaptasi dengan suhu udara rata-rata 2 derajat celcius. Tentunya capaian tahun ini lebih baik dibandingkan IJSO sebelumnya yang hanya satu medali perak. Perjuangan anak-anak sangat luar biasa dan membanggakan,” jelas Budhy
Kayser Hwang, salah satu peraih medali perak, menyampaikan rasa syukur atas keberhasilannya. “Saya sangat bangga dan bersyukur mendapat medali perak. Tentunya saat di Romania suhu sangat dingin sehingga membuat saya dan beberapa teman lainnya tidak fit tetapi kami tetap fokus menjalani kompetisi hingga meraih medali,” ungkapnya. Dan ia berharap dapat meraih prestasi di ajang Internasional lainnya, khususnya OSN SMA dalam bidang Fisika
Nadira Mayumi Assyakirah, peraih medali perunggu, berbagi pengalamannya. “Yang menjadi tantangan IJSO adalah kemampuan saya dalam menghadapi beberapa soal karena secara pribadi saya adalah tipe penghapal. Alhamdulilah di IJSO ini berjalan lancar sehingga saya bisa dapat medali perunggu,” kata Nadira.
IJSO merupakan kompetisi tahunan bergengsi untuk pelajar SMP dalam bidang Fisika, Kimia, dan Biologi. Ajang ini melibatkan tiga jenis tes: tertulis, teori, dan eksperimen. Tes tertulis berbentuk soal pilihan ganda (multiple choice questions/MCQ) dengan bobot 30%, mencakup 30 soal yang terbagi rata untuk Biologi, Fisika, dan Kimia.
Tes teori terdiri dari soal cerita dan esai singkat di ketiga bidang tersebut, juga dengan bobot 30%. Sementara itu, tes eksperimen dilakukan secara kelompok dalam bentuk praktikum Fisika, Kimia, dan Biologi yang memakan waktu 3–4 jam. Tahun ini, IJSO diikuti oleh 304 peserta dari 54 negara.