Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Gelar Pelatihan Penelitian untuk Siswa SMP dan SMA di SIR

EduNews EduSchool

ducare.co.id, Jakarta – Anis Fuadah, seorang mahasiswi Program Doktor (S3) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, menginisiasi program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan melaksanakan Pelatihan Metode Penelitian Campuran di Sekolah Indonesia Riyadh (SIR) pada Minggu (5/11).

Pelatihan ini diikuti oleh pelajar kelas VIII sekolah menengah pertama (SMP) dan kelas X sekolah menengah atas (SMA). Acara pembukaan dihadiri oleh Atase Pendidikan dan Kebudayan (Atdikbud) KBRI Riyadh serta Kepala Sekolah SIR, Mustajib.

Dalam sambutannya, Mustajib mengajak peserta pelatihan untuk fokus dan maksimal dalam mengikuti kegiatan ini, menyatakan bahwa pelatihan tersebut penting untuk membentuk generasi muda yang berharga bagi Indonesia. “Tumbuhkan jati diri kalian dengan terus berinvestasi di dunia pendidikan dan penelitian. Teruslah berinovasi melalui penelitian yang ditopang oleh pendidikan yang berkualitas,”ujar Mustajib, dikutip dari laman resmi kemdikbud.

Atdikbud KBRI Riyadh, Badrus Sholeh, menyampaikan harapannya bahwa pelatihan ini akan memberikan bekal kepada peserta agar lebih cakap dalam melakukan penelitian di lingkungan sekolah. Ia menekankan bahwa penelitian dapat melahirkan manfaat yang berguna di masa mendatang. “Kemampuan dan hasil penelitian sangat membantu proses belajar dan menambah rasa percaya diri. Manfaatkan kesempatan ini untuk membidik penelitian lainnya dengan hasil yang berkualitas,”kata Badrus.

Anis Fuadah menjelaskan bahwa pemilihan SIR sebagai institusi sasaran PKM merupakan hasil observasinya sebelumnya. Ia yakin SIR memiliki potensi untuk melahirkan para peneliti muda. “Hasil observasi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pelajar kelas VIII SIR sudah terbiasa melakukan kegiatan penelitian, baik untuk mengikuti lomba maupun kegiatan yang berkaitan dengan pelajaran di kelas,”  ungkap Anis.

Anis juga memaparkan alasannya melibatkan pelajar kelas X SMA dalam pelatihan ini. Ia menyatakan bahwa pelatihan metode penelitian merupakan materi tambahan yang cocok sebagai pengayaan bagi pelajar kelas X. Selain itu, pelatihan ini menjadi bekal awal bagi mereka yang baru saja melanjutkan sekolah di jenjang SMA. “Dengan berfokus kepada pelajar kelas delapan dan kelas sepuluh, kami menganggap kedua kelas ini mampu menjadi generasi yang bisa mengembangkan misi penelitian di sekolah. Dan juga, kedua kelas tersebut tidak dalam rentang waktu yang sedang mempersiapkan jenjang pendidikan selanjutnya,” jelas Anis.

Kegiatan pelatihan difokuskan pada kemampuan membuat tema atau judul penelitian dalam konteks pendidikan, lingkungan sekolah, dan sekitarnya. Anis berharap para peserta dapat menentukan tema atau membuat judul penelitian dengan baik dan benar. “Semoga para pelajar dapat mewujudkan judul penelitian yang dapat dilanjutkan menjadi penelitian yang utuh dan dapat ikut serta dalam berbagai kompetisi nasional maupun internasional,” tutupnya.

Rio, salah satu peserta pelatihan, menyampaikan kegembiraannya dalam mengikuti kegiatan tersebut. “Pelatihan ini sangat berguna bagi saya pribadi untuk mengembangkan diri, khususnya dalam melakukan penelitian. Semua materi pelatihan ini akan saya praktikan dalam keseharian saya bersekolah dan mengarungi masa depan,” ucapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *