
Mahasiswa PWK ITB Raih Juara di Indonesia Economic Outlook 2024
Jakarta (educare.co.id) – Firdausin Ahlaputra Rahman (PWK 2021) dan Christopher Maleakhi (PWK 2022), mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Institut Teknologi Bandung (ITB), berhasil meraih juara kedua sekaligus juara favorit dalam ajang Indonesia Economic Outlook (IEO) 2024. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia dengan tema yang menyoroti isu-isu ekonomi nasional.
Keberhasilan Firdausin dan Christopher menjadi sorotan karena latar belakang mereka yang berbeda dari mayoritas peserta. “Lomba ini sangat berkorelasi dengan keilmuan ekonomi. Kemudian, pesertanya juga didominasi oleh mahasiswa program studi ekonomi. Kami sebagai mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota yang juga belajar ekonomi meski tidak banyak, jadi merasa tertantang untuk berpartisipasi,” ujar Firdausin, dalam siaran tertulis itb (28/1).
Berawal dari keinginan untuk menguji kemampuan sekaligus mengaktualisasikan keilmuan PWK, tim ini memberikan solusi terkait studi kasus yang diberikan dalam kompetisi. Dengan pendekatan analisis yang mendalam, mereka menyuguhkan ide mengenai respons Indonesia terhadap peluang ekonomi di sektor manufaktur baterai kendaraan listrik, kebijakan perdagangan global, serta dinamika politik internasional. “Kami melakukan studi dan analisis terkait kesiapan tenaga kerja Indonesia, dinamika politik negara-negara adidaya, serta merefleksikan kebijakan Uni Eropa seperti Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM),” kata Christopher.
Kompetisi ini menantang peserta untuk menyusun paper analisis hingga mempresentasikan karya melalui video kreatif. Tantangan tersebut menjadi pengalaman baru bagi Firdausin dan Christopher. “Padahal kami cukup awam dengan hal tersebut (video kreatif),” tambah Christopher.
Kesuksesan dalam kompetisi ini memberikan pengalaman berharga bagi keduanya. Mereka berharap dapat terus belajar dan mengeksplorasi berbagai hal baru di masa depan. Selain itu, mereka mengajak mahasiswa lain untuk tidak ragu mengikuti berbagai kompetisi. “Hal itu merupakan kesempatan untuk mengaplikasikan teori perkuliahan ke kasus nyata. Mengikuti kompetisi adalah langkah awal yang tepat untuk mengasah kemampuan problem solving secara lebih mendalam,” pesan mereka.
Dengan pencapaian ini, Firdausin dan Christopher membuktikan bahwa latar belakang disiplin ilmu bukan menjadi hambatan untuk berprestasi di berbagai bidang.