Kemeriahan Festival Dokumenter Budi Luhur 2022, Menghasilkan 3 Karya Terbaik
Educare.co.id– Screening & Awarding Festival Dokumenter Budi Luhur 2022, sebagai puncak acara dari rangkaian Festival Dokumenter Budi Luhur. Diselenggarakan pada Rabu, 29 Maret 2023. Acara yang berlangsung di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia ini dihadiri oleh para pejabat dan dosen dari Universitas Budi Luhur.
Berbeda dari tahun sebelumnya, FDBL kali ini dilakukan melalui berbagai tahapan. Mulai dari pengumpulan proposal yang dilakukan pada akhir Tahun 2022, pemilihan proposal,pithcing forum, penjurian, dan produksi film dokumenter. Seperti harapan Dekan FKDK,Dr. Rocky Prasetyo Jati, S.P.T, M. Si. “ konsistensi Festival Dokumenter Budi Luhur yang selalu mengangkat topik-topik terkait kearifan lokal dan kebudiluhuran, mudah-mudahan ini akan terus berlangsung dan terus berkembang hingga tahun-tahun yang akan datang”. Ada beberapa peserta dari berbagai daerah yang mengikuti festival ini hingga terpilihnya 3 proposal dan di produksi.
Acara yang sudah berlangsung selama 9 Tahun ini, bekerjasama dengan Pusat Studi Budaya Luhur Nusatara dengan tujuan mengenalkan kebudayaan yang luas dengan menerapkan nilai kebudiluhuran. Acara ini juga, dibuka untuk umum dan dihadiri oleh tamu undangan dari sekolah-sekolah. “melalui film dokumenter lah kita bisa belajar banyak segala hal” ungkap Dr.Ir. Wendi Usino, M.Sc., M.M rektor Universtas Budi Luhur. Sebelum diumumkan pemenang terbaik 1,2,dan 3, dilakukan screening untuk pertama kalinya setelah film tersebut dibuat. Dipenayangan film yang pertama dengan judul “Hanjeli”,ada statement dari juri Dr. IGP Wiranegara “film itu bukan fiksi saja, film dokumenter sangat menarik. Karena itulah kemudian saya jatuh cinta dengan dokumenter. Saya yakin dimasa yang akan datang dokumenter akan diharagai”. Dilanjutkan dengan penayangan film kedua “ Menari Dalam Sunyi”, sofia “ jadi setelah film ini ditayangkan distribusi harus teman-teman jalankan jangan sampai selesai membuat film, selesai” statement dari Sofia Setyoriani. Dan film terakhir “Sebuh Asa dari Kampoeng Thengul”. “ it feels like dream come true, kami merasa hari ini sebuah kebanggaan dan kehormatan bagi kami jauh-jauh dari Bojonegor, Jawa Timur. Bisa disini di festival yang luar biasa maka dari itu kami berterima kasih yang sebesarnya kepada Univeritas Budi Luhur”. Ujar Wintari Sutradara Sebuah Asa dari Kampoeng Thengul.
Setelah semua film ditanyangkan, dilanutkan dengan pengumungan pemenang film terbaik 1,2, dan 3. Dimana terbaik 1 dimenangkan oleh film “Menari Dalam Sunyi” yang disutradarai Ahmad Eko Hadi, dengan hadiah uang tunai 5 Juta Rupiah dan voucher beasiswa sebesar 5 Juta Rupiah. Terbaik 2 diraih oleh film “ Hanjeli”. Dan terbaik 3 diraih film “ Sebuah Asa dari Kampoeng Thengul”. Festival Dokumenter Budi Luhur 2022 ini sukses diselenggarakan dengan berbagai tahapan yang sudah dilakukan.
Khansa Tsabitah
Jum’at, 31 Maret 2023