Generasi Muda Papua di FTBI 2024: Membangun Kesadaran untuk Menjaga Bahasa Ibu secara Berkelanjutan

EduNews EduSchool

educare.co.id, Sentani, Jayapura – Pada tahun 2024, Festival Tanah Bahasa Ibu (FTBI) di Tanah Papua kembali hadir dengan semangat baru yang lebih kuat  dihelat pada tanggal 19 s.d 21 November 2024. Acara yang menjadi wadah ekspresi budaya dan bahasa ini bukan hanya sebuah festival biasa, tetapi juga sebuah inisiatif penting untuk menciptakan generasi muda yang peduli dan bertanggung jawab terhadap pelestarian bahasa ibu mereka. Sebagai bagian dari komitmen untuk menjaga warisan budaya yang ada di Papua, FTBI 2024 akan menjadi ajang yang menyatukan masyarakat, memperkenalkan potensi besar bahasa-bahasa lokal, dan membekali generasi muda dengan pemahaman mendalam tentang pentingnya melestarikan bahasa ibu secara berkelanjutan.

Mengapa Bahasa Ibu Penting?

Bahasa ibu bukan sekadar alat komunikasi. Ia adalah inti dari identitas, sejarah, dan cara pandang sebuah komunitas terhadap dunia. Di Papua, dengan lebih dari 270 bahasa daerah yang masih digunakan hingga saat ini, bahasa ibu memiliki peran vital dalam mempertahankan tradisi dan pengetahuan lokal. Namun, seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan pengaruh globalisasi, banyak bahasa ibu di Papua yang terancam punah. Oleh karena itu, pelestarian bahasa ibu menjadi tugas bersama, dan generasi muda adalah kunci utama dalam menjaga kelangsungan bahasa tersebut.

FTBI 2024: Membangun Kesadaran dan Keterlibatan Generasi Muda

FTBI 2024 di Tanah Papua akan menjadi sebuah platform bagi generasi muda untuk belajar, berkreasi, dan berpartisipasi dalam pelestarian bahasa ibu mereka. Acara ini dirancang untuk menginspirasi kaum muda agar tidak hanya memahami pentingnya bahasa ibu, tetapi juga memiliki keterampilan dan motivasi untuk melestarikannya. Melalui berbagai kegiatan yang akan diselenggarakan selama festival, generasi muda akan diajak untuk:

  1. Berinteraksi dengan Pembicara Bahasa Ibu
    FTBI akan mengundang para ahli bahasa, budayawan, dan pemangku adat untuk berbagi pengetahuan mengenai sejarah dan filosofi di balik setiap bahasa ibu. Ini akan membuka wawasan generasi muda tentang betapa kaya dan kompleksnya bahasa ibu yang mereka miliki.
  2. Mengikuti Workshop dan Pelatihan Bahasa
    Salah satu bagian utama dari FTBI adalah menyediakan ruang bagi generasi muda untuk mengikuti workshop bahasa ibu. Melalui pelatihan langsung, mereka akan diajarkan cara berbicara, menulis, dan melestarikan bahasa ibu dengan cara yang lebih modern dan relevan dengan era digital saat ini.
  3. Kompetisi Kreativitas dan Inovasi
    FTBI juga akan mengadakan kompetisi seni dan budaya yang mengangkat bahasa ibu, seperti lomba menulis puisi, cerita rakyat, atau pembuatan video yang menggambarkan pentingnya bahasa ibu dalam kehidupan sehari-hari. Ini akan mendorong generasi muda untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menjaga bahasa ibu melalui berbagai bentuk media.
  4. Kolaborasi dengan Teknologi dan Media Sosial
    Memanfaatkan kecanggihan teknologi, FTBI 2024 juga akan mendorong penggunaan aplikasi digital dan media sosial untuk mengedukasi lebih banyak orang, terutama generasi muda, tentang keberagaman bahasa di Papua. Aplikasi pelestarian bahasa, seperti kamus digital atau platform pembelajaran bahasa, dapat menjadi alat efektif untuk menjaga bahasa ibu tetap hidup dan berkembang.

Peran Pemerintah dan Komunitas

Pemerintah dan komunitas lokal di Tanah Papua memiliki peran penting dalam mendukung FTBI 2024. Keberhasilan acara ini sangat bergantung pada kerjasama antara berbagai pihak, mulai dari lembaga pendidikan, pemerintah daerah, hingga organisasi non-pemerintah yang bergerak dalam bidang pelestarian budaya. FTBI bukan hanya sekadar sebuah acara tahunan, melainkan sebuah gerakan bersama untuk menjaga dan melestarikan bahasa ibu bagi generasi mendatang.

Imam juga mendorong bahasa daerah di Papua tidak hanya dilestarikan namun juga dikembangkan lewat beragam platform teknologi terkini. “Sehingga akan banyak generasi muda di Papua yang terpantik untuk melestarikan bahasa daerah dengan penuh kreativitas,” jelasnya.

Senada dengan itu, Kepala Balai Bahasa Provinsi Papua, Sukardi Gau dalam laporannya menyebutkan bahwasanya di tahun 2024, Balai Bahasa Provinsi Papua merevitalisasi sepuluh  bahasa daerah. Kesepuluh bahasa tersebut yaitu: 1) bahasa Tobati di Kota Jayapura; 2) bahasa Sentani di Kabupaten Jayapura; 3) bahasa Biyekwok/Biyaboa di Kabupaten Keerom; 4) bahasa Sobei di Kabupaten Sarmi.

Kemudian, 5) bahasa Biak di Kabupaten Biak; 6) bahasa Kamoro di Kabupaten Mimika; 7) bahasa Marind/Mbuti di Kabupaten Merauke; 8) bahasa Moi di Kabupaten Sorong; 9) bahasa Hatam di Kabupaten Manokwari; dan 10) bahasa Baliem/Dani, di Kabupaten Jayapura.

Generasi Muda sebagai Agen Perubahan

FTBI 2024 memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk berperan aktif sebagai agen perubahan dalam pelestarian bahasa ibu. Dengan mengikuti festival ini, mereka tidak hanya akan mendapatkan wawasan baru, tetapi juga merasa bangga dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap bahasa dan budaya mereka. Mereka akan menjadi ujung tombak dalam upaya pelestarian bahasa ibu yang berkelanjutan, bukan hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi juga untuk seluruh komunitas dan generasi yang akan datang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *