UGM dan KKP RI Kembangkan Peta Nasional Terumbu Karang dan Padang Lamun, Target Rampung Akhir 2025
educare.co.id, Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI sedang menyusun peta nasional ekosistem terumbu karang dan padang lamun yang direncanakan selesai pada akhir 2025. Peta ini akan menjadi acuan penting dalam pengambilan keputusan terkait pengelolaan laut, mitigasi perubahan iklim, hingga penilaian ekonomi ekosistem karbon biru di Indonesia.
Guru Besar Fakultas Geografi UGM sekaligus pakar pemetaan padang lamun, Prof. Pramaditya Wicaksono, menilai inisiatif ini penting untuk perhitungan serapan karbon dalam skema Nationally Determined Contribution (NDC), ocean accounting, dan perizinan pembangunan laut. Saat ini, data padang lamun nasional masih sangat terbatas dengan validasi hanya sekitar 290 ribu hektare, jauh dari potensi sebenarnya.
Ia menjelaskan, pemetaan menghadapi tantangan besar mengingat luasnya wilayah Indonesia yang tidak mungkin hanya bergantung pada survei lapangan. Oleh karena itu, diperlukan integrasi teknologi penginderaan jauh, satelit, remote sensing, serta data lapangan berbasis citizen science.
Selain kendala teknis, koordinasi antar lembaga juga menjadi persoalan. Selama ini, data tersebar di berbagai instansi tanpa keterpaduan yang jelas. Proyek ini kemudian melibatkan universitas, kementerian, pemerintah daerah, hingga NGO untuk menyatukan komunikasi, menyelaraskan peran, dan membangun standar data nasional.
“Kita akan segera memiliki peta lamun nasional pertama. Bahkan sejumlah negara besar belum memiliki peta terpadu semacam ini. Hal ini akan menjadi capaian penting bagi Indonesia sekaligus kontribusi pada upaya global menjaga ekosistem karbon biru,” ujar Pramaditya pada Jumat (22/8) seperti yang di rilis dari laman ugm.ac.id
Dengan target peluncuran akhir 2025, peta ekosistem ini diharapkan menjadi tonggak sejarah bagi pengelolaan laut Indonesia, memperkuat mitigasi perubahan iklim, dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
(SCP)
