USK Tegaskan Dukungan terhadap Program Kampus Berdampak Kementerian Pendidikan
educare.co.id, Banda Aceh – Universitas Syiah Kuala (USK) menyatakan dukungan penuh terhadap program Kampus Berdampak yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Hal tersebut disampaikan Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Sc dalam kegiatan Festival #KampusBerdampak yang digelar secara daring dari Aula FMIPA USK.
Dalam sambutannya, Agussabti menegaskan pentingnya peran perguruan tinggi dalam pembangunan bangsa. Menurutnya, perguruan tinggi bukan hanya tempat pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi pusat solusi atas berbagai persoalan dan pencetak pemimpin masa depan.
“Namun hari ini, ukuran keberhasilan sebuah perguruan tinggi bukan hanya pada apa yang dikerjakan, tapi bagaimana perguruan tinggi mampu memberikan dampak yang nyata pada masyarakat,” ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa melalui kebijakan Kampus Berdampak, kementerian berupaya memperkuat kembali kontribusi perguruan tinggi terhadap masyarakat dan negara. Agussabti menyambut baik upaya tersebut dan menilai Festival Kampus Berdampak bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan bentuk komitmen bersama.
“Untuk itulah Universitas Syiah Kuala siap menyambut semangat ini. Festival Kampus Berdampak bukan sekadar ajang seremonial, tapi komitmen kolektif untuk membawa perguruan tinggi lebih dekat ke masyarakat,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Agussabti memaparkan lima perilaku utama yang perlu diterapkan dalam menjawab tantangan Kampus Berdampak. Pertama, kampus harus berorientasi pada hasil dan dampak nyata. Ia menekankan bahwa aktivitas akademik tidak boleh berhenti pada tataran administratif.
Kedua, riset dan inovasi harus berangkat dari masalah-masalah yang dihadapi masyarakat. Di tengah berbagai tantangan seperti ketahanan pangan, kesehatan, transisi energi, dan krisis iklim, riset harus memiliki relevansi langsung.
“Kita harus mendorong riset yang membumi, yaitu riset yang menyentuh nadi persoalan bangsa,” ujarnya.
Ketiga, ilmu pengetahuan menurutnya harus menjadi solusi bagi persoalan sosial dan ekologis. Ia menekankan bahwa sains harus hadir dalam kebijakan daerah hingga dalam praktik hidup masyarakat sehari-hari.
Keempat, hasil riset perlu dihilirisasi agar berdampak pada kesejahteraan. Agussabti mendorong kolaborasi antara kampus dan sektor industri, UMKM, hingga koperasi, agar teknologi yang dihasilkan benar-benar bisa dimanfaatkan masyarakat luas.
Kelima, ia menekankan pentingnya evaluasi yang terbuka dan jujur. Menurutnya, keberhasilan bukanlah tujuan akhir, tetapi proses perbaikan berkelanjutan.
“Kita tidak mencari kesempurnaan, tapi perbaikan yang berkelanjutan. Kita harus berani mengakui apa yang belum berhasil dan bersama-sama mencari jalan keluarnya,” tegas Agussabti.
Sebagai bagian dari rangkaian Festival Kampus Berdampak, USK juga menggelar seminar yang menghadirkan empat narasumber. Mereka adalah Prof. Dr. Rina Sriwati, M.Si; Dr. Ir. Syaifullah Muhammad, S.T., M.Eng; Nadia Isnaini, S.Farm., M.Sc; dan Tengku Razuan, S.H. Keempatnya memaparkan berbagai kontribusi nyata USK bagi masyarakat, baik melalui riset, inovasi, maupun program pengabdian masyarakat yang telah dijalankan.
