UMM Ubah Greenhouse Tanaman Hias Jadi Budidaya Melon dengan Smart Farming

EduNews EduSchool

Malang (educare.co.id) – Edupark Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berinovasi dengan mengubah greenhouse tanaman hias menjadi area budidaya melon berbasis teknologi smart farming. Langkah ini mendukung pelaksanaan kegiatan open greenhouse petik melon yang digelar oleh Edupark UMM.

Acara tersebut dihadiri oleh Rektor UMM, Wakil Ketua BPH, Kepala Dinas Kabupaten dan Kota Malang, Kepala Dinas Kota Batu, serta sejumlah perwakilan OPD dari Kalimantan Tengah. Inovasi ini dilakukan untuk mengoptimalkan potensi ekonomi melon yang tinggi serta memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.

Kepala Laboratorium UMM, Muhidin, menjelaskan bahwa smart farming memungkinkan pengendalian budidaya secara jarak jauh melalui aplikasi di smartphone. “Aplikasi ini mempermudah petani dalam perawatan tanaman tanpa harus hadir langsung. Penyiraman bisa dilakukan otomatis, sementara nutrisi dan unsur hara dapat dikontrol dari jarak jauh,” ungkapnya, dalam siaran tertulis maklumat.id (31/1).

Greenhouse UMM menerapkan sistem hidroponik dan fertigasi untuk dua varietas melon, yaitu intanon dan lavender. Penggunaan greenhouse juga membantu meminimalkan risiko serangan hama. “Perawatan tanaman di sini cukup sederhana. Hanya saja, pemupukan saat masa berbunga dan berbuah berbeda untuk menjaga hasil tetap optimal,” tambah Muhidin.

Proses budidaya melon di greenhouse ini memakan waktu sekitar 70 hari atau tiga bulan. Berkat pupuk racikan khusus, hasil panen lebih maksimal dengan harga jual mencapai Rp 25.000 per kilogram. Para pengunjung yang datang mengapresiasi kualitas melon yang dihasilkan karena memiliki rasa yang manis, berair, dan renyah. “Meskipun greenhouse ini kurang mendapat cahaya matahari langsung, kami menggunakan material atap khusus untuk memaksimalkan pencahayaan,” jelas Muhidin lebih lanjut.

Sementara itu, Rektor UMM, Prof. Nazaruddin Malik, menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam mengatasi tantangan praktis di masyarakat. Menurutnya, penerapan smart farming ini menjadi solusi bagi ketahanan pangan di masa depan. “Pengembangan teknologi pertanian harus terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas hasil panen. Semoga kegiatan open greenhouse petik melon ini memberikan manfaat luas bagi masyarakat,” ujar Nazaruddin.

Inovasi smart farming yang dikembangkan UMM ini tidak hanya menunjukkan komitmen perguruan tinggi terhadap masyarakat dan stakeholder, tetapi juga mendukung program pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *