
Tim Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Kompetisi Case Study di UI
Bandung (educare.co.id) – Tim mahasiswa dari Program Studi Metalurgi Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil meraih juara pertama dalam ajang Case Study Competition yang diselenggarakan dalam rangkaian The 19th MnMs’ Week di Universitas Indonesia, Sabtu (7/12/2024). Kompetisi ini bertujuan mendorong inovasi dan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa, khususnya di bidang Metalurgi dan Material.
Tema yang diusung dalam kompetisi tahun ini adalah “Novel Innovations for Sustainable Practices and Resource Management in Critical Minerals.” Dalam perlombaan ini, peserta diberikan studi kasus dari perusahaan di bidang metalurgi untuk merancang solusi inovatif yang dapat diterapkan secara nyata.
Kompetisi berlangsung dalam beberapa tahap, mulai dari penyusunan konsep ide hingga babak final. Pada tahap semifinal, peserta menganalisis kelayakan implementasi produk, proyeksi keuangan, desain produk, dan analisis pasar. Lima tim terbaik melaju ke babak final untuk mempresentasikan solusi mereka di hadapan dewan juri.
Tim Minions dari ITB, yang terdiri dari Valent Williandre, Bagoes Trias Airlangga, Samuel Sharon Sembiring, dan Kezya Sagita Indah Sari, mengusulkan hilirisasi ilmenit menjadi rutil (TiO2) dengan teknologi peuyeumisasi sampah. Ilmenit, yang merupakan mineral pengikut dalam bijih timah, diolah dengan metode yang lebih ramah lingkungan dibandingkan proses konvensional yang menggunakan asam klorida atau sulfat.
“Pada kasus ini, kami memilih untuk mengekstraksi TiO2 dari ilmenit dengan cara yang lebih ramah lingkungan karena pada saat ini sebagian besar pengolahan mineral ilmenit dan monasit masih kurang baik dampaknya ke lingkungan,” ujar Willi, dalam siaran tertulis itb (29/1).

Tim Minions mengadopsi teknologi reduksi karbotermik, menggantikan penggunaan batubara dengan sampah sebagai reduktor. “Emisi CO2 dari sampah lebih netral karena sudah lebih dahulu digunakan, berbeda dengan batubara yang hanya untuk dibakar. Daripada sampah terurai menjadi CO2, lebih baik dimanfaatkan sebagai reduktor,” jelas Samuel.
Meskipun menghadapi tantangan seperti jadwal padat dan tuntutan akademik, tim tetap berkomitmen untuk menyelesaikan proyek mereka. “Kami sering mengerjakan solusi ini di tempat makan yang buka 24 jam agar bisa berdiskusi lebih intens,” ungkap Gita.
Persiapan menuju semifinal dan final menguras waktu serta energi tim, namun semangat mereka tetap tinggi. “Sebelum mendaftar, aku sudah membuat grup dengan nama ‘Minions Juara Satu’ untuk menyemangati tim,” kata Gita.
Tim Minions berterima kasih kepada para dosen pembimbing, mentor, serta institusi yang telah mendukung mereka, termasuk Prof. Dr.-Ing. Ir. Zulfiadi Zulhan, ST., MT., IPU, serta Laboratorium Pirometalurgi ITB dan PT Gunbuster Nickel Indonesia yang menyediakan peralatan pendukung penelitian mereka.
Keberhasilan ini menjadi pengalaman berharga bagi tim Minions dalam mendalami bidang metalurgi dan material, serta mempersiapkan mereka menghadapi tantangan industri di masa depan.