
Tim Antasena ITS Raih Juara PLN ICE 2024 Lewat Inovasi Sepeda Motor Hidrogen Canggih
Surabaya (educare.co.id) – Setelah melewati tahap pendanaan yang ketat, Tim Antasena dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil meraih juara pertama dalam kompetisi Perusahaan Listrik Negara Innovation and Competition in Electricity (PLN ICE) 2024 pada kategori Rancang Bangun Sepeda Motor Hidrogen, yang diadakan pada Selasa (10/12).
PLN ICE 2024 mengajak mahasiswa Indonesia dari berbagai perguruan tinggi untuk berinovasi di bidang ketenagalistrikan. Acara ini berlangsung di kantor pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Ketenagalistrikan di Jakarta, dan mencakup tiga kategori lomba. Tim Antasena berpartisipasi dalam kategori Rancang Bangun Sepeda Motor Hidrogen, yang menilai aspek teknis, implementasi, keamanan, dan desain ergonomis inovasi motor yang mereka buat.
Mengungguli 21 tim dari institusi lain, Auliazqi Rarasati Najid, Manajer Non-Teknikal Tim Antasena ITS, memaparkan fitur unggulan dari Antasena Bike. Motor ini dilengkapi dengan protokol keamanan berlapis, termasuk perlindungan kelistrikan, sistem hidrogen, serta perlindungan terhadap getaran dan guncangan.
“Teknologi tersebut dirancang untuk memastikan keamanan maksimal bagi pengendara dan menjaga performa kendaraan dalam berbagai kondisi,” papar aura, dikutip dalam laman resmi its.ac.id (13/12/2024).
Ketua Tim Pendanaan Antasena ITS, Barra Izzatur Radhi’fan (kanan), menerima penghargaan sebagai juara pertama dalam kategori Rancang Bangun Sepeda Motor Hidrogen pada PLN ICE 2024. Selain itu, Aura menambahkan, Antasena Bike dilengkapi dengan fitur pemantauan berbasis Internet of Things (IoT) yang memungkinkan pengendara untuk memantau kondisi motor secara real-time, seperti jarak tempuh, sisa hidrogen, GPS, suhu sekitar, dan kelembaban.
“Pemantauan secara real-time dapat dilakukan di ponsel pintar pengendara,” tambahnya.
Tak hanya itu, Antasena Bike juga mengusung Anodic Recirculation System yang berfungsi meningkatkan efisiensi penggunaan hidrogen. Sistem ini memungkinkan hidrogen sisa dari proses pembakaran di fuel cell untuk dialirkan kembali ke sistem. Selain itu, sistem manajemen energi pintar yang disesuaikan dengan kebutuhan pengendara juga berperan dalam mendukung efisiensi energi.

Di balik kemenangan ini, tim Antasena memperoleh pengakuan sembilan dari sepuluh juri yang memberikan suara untuk menempatkan mereka di posisi pertama. Meskipun menghadapi tantangan, seperti waktu pengembangan yang hanya dua bulan dan tuntutan akademik, hal ini justru memperkuat semangat tim untuk saling mendukung dan terus maju.
Aura berharap tim Antasena dapat terus berinovasi dan memimpin pengembangan teknologi energi bersih serta mengedukasi masyarakat tentang transportasi ramah lingkungan. “ Fewer Emissions Greater Vision adalah tagline yang mencerminkan komitmen kami dalam riset dan edukasi tentang transportasi yang lebih hijau,” tutupnya optimistis.