Sistem Pemantauan Keramba Jaring Apung Karya Mahasiswa UNY
Jakarta (Educare) – Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merancang sebuah sistem pemantauan keramba jaring apung yang berbasis Long Range (LoRa) dengan fitur pendeteksi pencurian. Sistem ini dapat berguna mencegah kerugian pada budi daya ikan kerapu.
Mahasiswa kreatif ini adalah Fitriana Dyah Ayu Rahmadhani, Naufal Faiq Azhar dan Rifky Andigta Al Fathir yang berasal dari prodi Pendidikan Teknik Elektro serta Shaiful Abas dan Nauval Hibrizi dari prodi Pendidikan Teknik Mekatronika.
Menurut Dyah selaku ketua tim, bisnis ikan kerapu merupakan suatu produk yang sangat menjanjikan karena permintaan konsumen yang tinggi.
“Namun, kegiatan budi daya ikan kerapu juga memiliki risiko kerugian yang cukup tinggi, seperti pencurian ikan dan kematian massal ikan akibat kondisi lingkungan perairan yang tidak sesuai” kata Dyah, dikutip dari laman uny.ac.id (2/9/2023).
Untuk mengatasi hal tersebut diperlukannya sebuah sistem pemantauan keramba jaring yang efektif. Namun, saat ini masih banyak pengusaha budi daya ikan kerapu yang menggunakan metode pemantauan konvensional, seperti membayar orang untuk memeriksa keramba secara berkala.
Oleh karena itu, Dyah dan kawan-kawan merancang sistem pemantauan keramba jaring apung berbasis LoRa yang dinamai NetFarms.
NetFarms merupakan sistem pemantauan keramba jaring apung berbasis LoRa (Long Range) yang dilengkapi dengan fitur pendeteksi pencurian dengan menggunakan sensor laser dan Light Dependent Resistor (LDR) dikombinasikan dengan sensor PIR (Passive Infra Red).
“LoRa adalah teknologi wireless yang memungkinkan pengiriman data dalam jarak yang jauh dengan konsumsi daya yang rendah” papar Naufal.
NetFarms hadir dilengkapi dengan tiga sistem yaitu sistem keamanan, sistem pemantauan kecocokan perairan, dan sistem kelistrikan. Ketiga sistem tersebut terintegrasi satu sama lain melalui mikrokontroler ESP 32, di mana listrik pada NetFarms disuplai melalui PLTS off grid dan turbin angin vertikal yang disimpan pada akumulator.
“Sistem keamanan pada Netfarms menggunakan dua sensor yaitu laser dan PIR untuk mendeteksi gerakan yang mencurigakan di dekat keramba jaring apung” kata Shaiful.
Jika terdeteksi tindakan pencurian ikan maka sensor akan mengeluarkan dua output yang sudah dikelola oleh mikrokontroler, output yang pertama berupa bunyi sirine di keramba jaring apung untuk mengusir pencuri ikan, dan output yang kedua berupa notifikasi di smartphone pengusaha budi daya ikan kerapu.
Sistem pemantauan kualitas perairan untuk kecocokan terhadap budi daya ikan kerapu juga menggunakan dua sensor yang dikombinasikan untuk mengetahui seberapa cocok lingkungan tersebut untuk budi daya ikan kerapu. Cara kerja dari sistem ini adalah dengan mengecek kualitas perairan sekitar untuk memastikan kelayakan lingkungan perairan terhadap pertumbuhan ikan kerapu.