
Peluncuran Program Makan Bergizi Gratis: Upaya Peningkatan Gizi dan Pendidikan Karakter
Semarang (educare.co.id) – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, secara resmi meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis di SMP Negeri 12 Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (6/1). Program ini dijalankan serentak di 190 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di 26 provinsi. Hingga akhir Januari, jumlah titik pelayanan akan ditingkatkan menjadi 943 lokasi di seluruh Indonesia.
Menteri Mu’ti menyampaikan bahwa program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak Indonesia, tetapi juga menjadi sarana pembentukan pendidikan karakter. “Salah satunya adalah menanamkan kebiasaan untuk senantiasa berdoa sebelum makan kepada anak-anak kita,”ujarnya dikutip dalam laman Kemdikbud (9/1).
Dengan membiasakan rutinitas tersebut, Menteri Mu’ti berharap anak-anak akan menjadi insan yang bertakwa. Ia mengungkapkan bahwa melalui program ini, anak-anak diajarkan untuk menjaga tanggung jawab, salah satunya dengan merawat kebersihan tempat makan yang telah disediakan.
Dalam sambutannya, Mendikdasmen menyoroti nilai anti pemborosan, mendorong anak-anak untuk menghabiskan makanan yang telah ditakar oleh ahli gizi. Karakter terakhir yang ingin ditanamkan adalah kedisiplinan, di mana mereka akan memulai dan mengakhiri makan secara bersama-sama.
“Program makan bergizi gratis ini selain memberikan anak-anak kita jasmani yang prima, juga bagian dari penanaman pendidikan karakter,” pungkas Mendikdasmen.

Komitmen Pemerintah Dalam Pemenuhan Gizi Peserta Didik
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, turut mengawasi pelaksanaan program ini di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Ia mengunjungi SD Negeri 3 Bojong Koneng dan SMP Negeri 2 Babakan Madang untuk melihat langsung proses pemberian makanan kepada para siswa.
Wamen Atip menegaskan bahwa program ini merupakan wujud komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. “Salah satu tujuan dari makan bergizi gratis adalah untuk menghasilkan pendidikan yang berkualitas melalui pemenuhan gizi generasi muda sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG).”
Kemendikdasmen bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memastikan makanan bergizi tersalurkan dengan baik. Atip memaparkan bahwa dapur-dapur di titik layanan mampu menyediakan hingga 3.500 porsi per lokasi. Ia juga menyoroti dampak ekonomi lokal dari program ini, dengan melibatkan warga sekitar sebagai tenaga kerja di SPPG.
Seorang siswa SMP Negeri 2 Babakan Madang, Fathi Farand Farahmir, mengungkapkan kegembiraannya. “Makanannya enak, ada nasi, ayam, tahu, sayur wortel, dan jeruk. Terima kasih kepada Pak Menteri dan Pak Wakil Menteri, semangat bekerja dalam meningkatkan kualitas pendidikan di negara kita,” ujarnya.
Program Makan Bergizi Gratis diharapkan menjadi salah satu langkah penting menuju pencapaian visi Indonesia Emas 2045. Pemerintah optimis bahwa program ini akan menghasilkan generasi muda yang unggul, berdaya saing, dan berkontribusi pada kemajuan bangsa di masa depan.