Kunjungan Presiden ke SMKN 4 Kota Jambi, Ada Cerita di Baliknya

EduNews EduSchool
Presiden Mengunjungi SMKN 4 Kota Jambi

Educare.co.id– SMKN 4 Kota Jambi menjadi salah satu SMK yang mendapat kunjungan dari Presiden Joko Widodo. Presiden Joko Widodo memesan baju juga mendatangi seluruh ruang praktik yang berada di sekolah tersebut, salah satu ruangan praktik yang dikunjungi milik jurusan tata boga yang menjadi bidang keunggulan di sekolah tersebut.

Seperti yang dilansir pada laman website kemdikbud.go.id, SMKN 4 Kota Jambi menjadi SMK Pusat dengan keunggulan di sektor ekonomi kreatif dalam bidang kuliner dan tata boga yang sudah dimulai pada 2021. Pencapaian dan perubahan sudah diraih SMKN 4 Kota Jambi di bidang tata boganya.

Siswa Jurusan Tata Boga dari SMKN 4 Kota Jambi berhasil meraih juara kedua pada Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat nasional untuk kategori pastry and bakery, tahun lalu. Karena itulah, Presiden Joko Widodo sangat antusias saat melihat kegiatan praktik para siswa dan siswi di sekolah tersebut yang dinilai sudah sangat baik.

“di pagi ini saya mendadak tanpa pemberitahuan datang ke SMKN 4 Kota Jambi. SMK yang menurut saya sangat baik, praktik anak-anaknya untuk membuat kue, praktik makeup wajah, praktik untuk fesyen menjahit baju, kemudian praktik sablon,” tutur Presiden Joko Widodo, (17/5).

Berkat SMK Pusat Keunggulan

Asmiati selaku Kepala SMKN 4 Kota Jambi, menuturkan bahwa transfomasi dan akselerasi pembelajaran mulai sangat dirasakan sejak program SMK Pusat Keunggulan 2021 lalu. Khususnya untuk kompetensi tata boga. Saat itu ruang praktik tata boga yang awalnya masih sangat konvensional disulap menjadi ruang praktik berstandar industri.

Terdapat 3 (tiga) dapur di SMKN 4 Kota Jambi berfungsi untuk ruang praktik. Dapur panas yang terdiri atas dapur untuk masakan Indonesia dan dapur untuk masakan kontinental. Selain dapur panas, SMKN 4 Kota Jambi juga memiliki dapur dingin untuk praktik pembuatan aneka bakery dan pastry serta cokelat. 

“Kami sempat mengundang mitra dari industri kami dari hotel dan mereka bilang bahwa dapur yang kami miliki sudah sesuai dengan dapur-dapur yang ada di hotel berbintang,” kata Asmiati.

Sebagai contoh, lanjut Asmiati, adalah kompor gas dengan empat tungku dilengkapi oven di dapur masakan kontinental. Model tersebut kompor yang biasa ada di dapur hotel berbintang.

“Jadi, saat siswa terjun ke industri mereka sudah tidak bingung lagi. Atau saat mereka PKL juga lebih percaya diri karena alat yang digunakan memang sudah sehari-hari digunakan di sekolah. Anak menjadi lebih percaya diri,” tekan Asmiati.

Berbagai fasilitas program SMK Pusat Keunggulan mendapat dukungan yang semakin memudahkan sekolah dalam melakukan Implementasi Kurikulum Merdeka. Alasannya, berbagai fasilitas dan laboratorium atau ruang praktik mendorong para siswa mengeksplorasi kreativitas dan potensinya melalui berbagai metode pembelajaran, seperti teaching factory (Tefa) maupun project based learning (PBL).

Sejumlah produk kuliner seperti pizza, donat, jajanan tradisional, maupun aneka kue lain dihasilkan setiap harinya yang dijual di kantin sekolah. Di momen tertentu seperti Idulfitri, siswa memproduksi aneka kue kering yang dijual kepada masyarakat umum atau memenuhi pesanan para guru dan orang tua murid.

Lebih lanjut Asmiati menerangkan, melalui pembelajaran teaching factory dan PBL, serta Meredeka Belajar begitu hidup di sekolah. Siswa pun menjadi betah di sekolah. Mereka senang berada di ruang praktik yang memang sudah berstandar industri.

“Siswa senang sekali belajar di ruang praktik karena mereka bisa mengeksplorasi kreativitas dengan dukungan fasilitas dan peralatan yang lengkap dan memadai,” ujar Asmiati.

Siswa kelas XI, Jurusan Tata Boga, Lioner Albio Yusman, ia merasa bebas mengembangkan kreativitasnya juga termotivasi dalam belajar dan mengekplorasi potensinya.

“Belajarnya sangat menyenangkan. Dan seharusnya memang seperti ini peralatan di dapur praktik agar kami bisa mengasah kompetensi dan bisa bersaing setelah lulus nanti,” kata Lioner yang tidak sempat berdialog dengan Presiden karena jadwal praktiknya yang lebih awal dengan jam kunjungan.

Jika Lioner kurang beruntung, lain hal dengan Finanda Tripradipta yang sempat berdialog langsung dengan Presiden Joko Widodo. Saat itu, Finanda sedang praktik membuat kue ulang tahun di dapur dingin.

“Pak Presiden sempat bertanya mau melanjutkan atau wirausaha, saya jawab mau berwirausaha dan Pak Presiden senang dengan jawaban saya,” ujar Finanda.

Seperti halnya Lioner, Finanda juga sangat termotivasi dalam belajar dengan dukungan peralatan praktik yang lengkap. Dia senang mengeksplorasi kue-kue berbahan coklat yang memang membutuhkan penanganan khusus dan hanya bisa dilakukan di dapur dingin.

“Jadi sangat mendukung minat untuk berkembangsaya dan senang tempat kami belajar tidak kalah dengan sekolah-sekolah kuliner top lainnya,” pungkas Finanda.

Sumber : kemdikbud.go.id

Khansa Tsabitah

Jum’at, 19 Mei 2023

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *