ITS Kembangkan Bengkel Konversi untuk Dukung Kendaraan Listrik di Indonesia

EduNews EduSchool EduTechno

Surabaya (educare.co.id) –  Dalam upaya mendukung penggunaan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Science Techno Park (STP) Otomotif mengembangkan Bengkel Konversi untuk sepeda motor listrik. Bengkel yang beroperasi sejak 2022, tidak hanya menyediakan layanan konversi kendaraan tetapi juga pengujian dan produksi.

Manajer STP Otomotif ITS, Prof. Dr. Bambang Sudarmanta, ST., MT., menjelaskan bahwa bengkel ini merupakan salah satu bentuk dukungan ITS dalam mempercepat adopsi kendaraan listrik di masyarakat. Percepatan ini juga menjadi bagian dari strategi untuk menurunkan emisi karbon dioksida sesuai dengan target pemerintah.

Bengkel Konversi STP Otomotif ITS hadir sebagai alternatif bagi masyarakat yang ingin mengubah kendaraan berbahan bakar fosil menjadi kendaraan listrik tanpa harus membeli kendaraan baru. “Bengkel ini memfasilitasi pengubahan kendaraan dengan penggerak mesin pembakaran dalam menjadi penggerak motor listrik,” papar dosen Departemen Teknik Mesin ITS, dikutip dalam laman resmi ITS (31/12).

Regulasi Baru Permudah Proses Konversi

Manajer STP Otomotif ITS Prof Dr Bambang Sudarmanta ST MT menunjukkan beberapa produk konversi yang telah dihasilkan oleh Bengkel Konversi Sepeda Motor Listrik ITS. (Foto: Humas ITS)

Sebelumnya, proses konversi kendaraan di bengkel memerlukan pengujian di balai uji milik Kementerian Perhubungan (Kemenhub), yang menyebabkan tingginya biaya konversi. Namun, pada 2023, perubahan regulasi membagi bengkel konversi menjadi dua kategori: tipe A dan tipe B.

Bengkel tipe A diberi kewenangan untuk melakukan konversi, mengajukan uji tipe, dan mengontrol kualitas secara mandiri setelah memperoleh sertifikat. Sementara itu, bengkel tipe B hanya diizinkan melakukan konversi dan mengajukan uji per unit kendaraan. “Dengan adanya revisi ini, bengkel konversi yang sudah ada sebelumnya otomatis akan masuk sebagai tipe B,” ujar Bambang.

Untuk meningkatkan status menjadi bengkel tipe A, ITS telah mempersiapkan berbagai peningkatan, seperti penataan ulang ruang kerja, simulasi dan pengujian teknis, pengembangan sumber daya manusia, hingga penambahan fasilitas. ITS juga memanfaatkan media sosial dan website untuk promosi serta pelayanan pelanggan.

Prof. Bambang mengungkapkan bahwa Bengkel Konversi ITS sedang dalam proses pengajuan sertifikasi tipe A. Tahap verifikasi telah berhasil diselesaikan, dan visitasi dijadwalkan pada awal 2025. “Jika telah tersertifikasi maka kita bisa melakukan uji untuk roda dua, tiga, empat, atau seterusnya,” terangnya.

Sejauh ini, Bengkel Konversi STP Otomotif ITS telah berhasil mengonversi sejumlah kendaraan seperti Yamaha Vixion, Honda CB 150, Yamaha Scorpio, Honda Beat Fi, hingga Yamaha NMax. Bengkel ini juga memproduksi produk custom seperti E-Trail, E-Scrambler, Roda 3 Sampah EV, dan i-Car ITS. “Produksi custom ini maksudnya kita membuat produk tersebut dari nol,” jelas Bambang.

Ia berharap, pengembangan bengkel ini dapat memperkuat ekosistem kendaraan listrik di ITS sekaligus menjadi tempat belajar bagi mahasiswa. “Sehingga saat lulus nanti mereka sudah memiliki kemampuan yang cukup tinggi,” harapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *