FH UPH Raih Juara 1 di ALSA Indonesia Negotiation Competition 2025

EduNews EduSchool

educare.co.id, Tangerang – Fakultas Hukum (FH) Universitas Pelita Harapan (UPH) mencatat sejarah dengan meraih juara pertama dalam ALSA Indonesia Negotiation Competition (AINC) 2025. Tidak hanya membawa pulang gelar juara, dua delegasi UPH juga berhasil meraih penghargaan sebagai 2nd dan 3rd Best Negotiator, menunjukkan ketajaman analisis dan strategi negosiasi mereka. Kompetisi yang berlangsung pada Januari 2025 di Universitas Indonesia ini mempertemukan 17 tim dari berbagai universitas negeri dan swasta.

Menariknya, ini merupakan debut pertama FH UPH dalam AINC, dengan delegasi yang berasal dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Business Law Student Community (BLSC), yaitu Violen Ester Stefana dan Ekklesia Nauly, mahasiswi FH UPH angkatan 2021.

Tantangan dan Perjalanan Menuju Kemenangan

Dalam kompetisi ini, para peserta diuji dalam kemampuan negosiasi untuk merancang skema kerja sama Public Private Partnership (PPP) dalam proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Tim UPH harus melewati dua babak penyisihan, perempat final, semifinal, hingga grand final dengan studi kasus yang berkembang di setiap tahap.

Persiapan menjadi tantangan tersendiri karena tim hanya memiliki waktu kurang dari satu minggu untuk menyusun strategi. Meski demikian, Violen dan Ekklesia tetap mampu menunjukkan negosiasi yang solid dan efektif.

“Kemenangan ini bukan hanya tentang kami berdua, tetapi juga tentang seluruh FH UPH. Dengan persiapan yang singkat, kami bersyukur bisa tampil maksimal berkat bimbingan dari Ibu Jerry Shalmont dan Bapak Derryan Rahmat Putra, serta dukungan luar biasa dari keluarga besar FH UPH,” ujar Violen, Ketua Delegasi.

Ekklesia pun turut membagikan pengalamannya. “Sebagai ajang negosiasi pertama yang saya ikuti, saya mendapatkan banyak wawasan baru dari setiap tahap perlombaan. Semua proses yang kami jalani benar-benar membuka cara pandang saya terhadap strategi negosiasi dan pentingnya kerja sama tim,” katanya.

Prestasi ini mendapat apresiasi dari Jerry Shalmont, S.H., M.H., selaku dosen pembimbing. “Violen dan Ekklesia menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan strategi yang matang, mereka mampu bersaing dengan tim-tim terbaik di Indonesia. Ini adalah pencapaian luar biasa untuk debut pertama mereka di AINC,” ujarnya.

Tim delegasi juga menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dari Derryan Rahmat Putra, seorang praktisi hukum yang turut membimbing dalam persiapan kompetisi, serta kepada Jennifer Laura dan komunitas BLSC yang selalu memberikan dukungan penuh.

Prestasi ini menjadi bukti bahwa FH UPH bukan hanya tempat belajar teori hukum, tetapi juga wadah bagi mahasiswa untuk berkembang dan bersaing di tingkat nasional. UPH berkomitmen untuk terus mendorong mahasiswanya agar mendapatkan pengalaman berharga baik di dalam maupun di luar kampus, serta mencetak pemimpin hukum yang takut akan Tuhan, unggul, dan siap memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *