
Angellita Wijaya Gunawan Sukses Raih Perunggu di Olimpiade Biologi Nasional
educare.co.id, Surabaya – Prestasi akademik tidak diraih secara instan, melainkan melalui dedikasi, usaha, dan pengelolaan waktu yang baik. Hal inilah yang dibuktikan oleh Angellita Wijaya Gunawan, mahasiswa Program Studi Rekayasa Nanoteknologi, Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Universitas Airlangga (UNAIR). Berkat ketekunannya, ia berhasil meraih medali perunggu dalam Olimpiade Biologi Nasional 2025 yang diselenggarakan oleh Olimpiade Update Festival X secara daring pada Minggu (9/3/2025).
Strategi Belajar dan Manajemen Waktu
Minat Angellita terhadap biologi sudah tumbuh sejak sekolah dasar, terutama dalam bidang biomaterial, fisiologi, dan anatomi. Baginya, memahami ilmu tidak hanya sekadar membaca teori, tetapi juga melalui evaluasi pemahaman dengan latihan soal, kuis, dan mengikuti kompetisi.
“Salah satu cara menguji pemahaman biasanya saya lakukan latihan soal, kuis, serta mengikuti olimpiade,” ujarnya.
Dalam kesehariannya, Angellita menerapkan disiplin tinggi dalam mengatur waktu belajar. Ia membiasakan diri belajar secara konsisten selama 1 hingga 1,5 jam setiap hari, baik sebelum tidur, setelah bangun, maupun di waktu luang. Ia juga berusaha mengurangi penggunaan media sosial untuk meningkatkan produktivitasnya.
Sebagai bagian dari strateginya, Angellita memanfaatkan berbagai sumber bacaan, termasuk buku biologi populer seperti Campbell dan Sobotta. Ia juga menerapkan metode belajar Pomodoro untuk meningkatkan efektivitas studinya. Meski telah mengukir prestasi, ia mengakui bahwa tantangan terbesar dalam kompetisi adalah manajemen waktu saat mengerjakan soal. Oleh karena itu, ia menyarankan agar peserta olimpiade mengerjakan soal sulit di akhir dan memahami sistem penilaian agar strategi pengerjaan lebih optimal.
Mendalami Riset dan Inovasi
Konsistensi menjadi kunci utama keberhasilan Angellita dalam mengikuti olimpiade. Ia menekankan bahwa belajar harus dilakukan secara berkelanjutan, tidak hanya saat menjelang kompetisi. Selain itu, memahami aturan lomba dan persiapan teknis juga menjadi faktor penting dalam menunjang keberhasilan.
Ke depan, Angellita berencana untuk lebih mendalami riset terkait rekayasa biomaterial berukuran nano yang dapat diterapkan di bidang medis dan lingkungan. Ia juga tertarik untuk mengembangkan kemampuannya dalam penulisan esai dan karya tulis ilmiah berbasis sains dan teknologi.
Menurutnya, meningkatkan minat terhadap sains, khususnya biologi, dapat dilakukan dengan memahami manfaat nyata penerapan teori dalam kehidupan sehari-hari. Ia juga menekankan pentingnya menentukan spesialisasi dalam suatu bidang untuk mendukung eksplorasi dan penelitian lebih mendalam.
Sebagai penutup, Angellita berpesan agar terus belajar dan mengeksplorasi berbagai hal. “Jangan malas belajar dan eksplorasi. Konsistensi adalah kunci terbaik,” pungkasnya.