Tips Memilih SD yang Tepat untuk Anak, Panduan Resmi dari Kemendikbud agar Tidak Salah Langkah!
EDUCARE.CO.ID, Setiap orang tua tentu ingin memberikan pendidikan terbaik untuk anaknya. Namun, tahukah Anda bahwa langkah pertama menuju masa depan yang cerah dimulai dari memilih SD yang tepat? Sekolah dasar bukan hanya tempat belajar membaca dan berhitung, tetapi juga pondasi pembentukan karakter, keterampilan sosial, serta kemandirian anak.
Menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), orang tua perlu memastikan kesesuaian antara kesiapan anak dan lingkungan sekolah agar proses adaptasi berjalan baik.
“Kesiapan anak bersekolah mencakup aspek fisik, sosial-emosional, bahasa, dan kemandirian,” tulis Kemendikbud dalam Panduan Kesiapan Anak Masuk Sekolah Dasar (repositori.kemendikdasmen.go.id).
Dengan memahami faktor-faktor tersebut, orang tua dapat lebih bijak dalam menentukan pilihan sekolah yang sesuai dengan karakter dan potensi anak.
Faktor Penting dalam Memilih SD yang Tepat
Menentukan SD yang tepat tidak bisa hanya berdasarkan popularitas atau jarak dari rumah. Kemendikbud menyarankan orang tua mempertimbangkan aspek berikut:
- Akreditasi Sekolah dan Kurikulum yang Digunakan
Pilih sekolah yang sudah terakreditasi minimal B dan menggunakan kurikulum nasional yang mendorong pembelajaran aktif, seperti Kurikulum Merdeka. Menurut Kemendikbudristek, kurikulum ini “memberi ruang bagi anak untuk berpikir kritis, berkolaborasi, dan mengembangkan minat belajar” (kemdikbud.go.id). - Kualitas Guru dan Pendampingan Anak
Guru berperan penting dalam membangun kepribadian anak. Pastikan guru memiliki kompetensi pedagogik dan empati terhadap karakter anak di usia sekolah dasar. - Fasilitas dan Lingkungan Sekolah yang Aman
Lingkungan belajar yang nyaman dan aman membuat anak betah dan lebih fokus. Lihat apakah sekolah memiliki area bermain, perpustakaan, dan ruang kesehatan anak. - Budaya Sekolah dan Interaksi Sosial
Sekolah sebaiknya menanamkan nilai-nilai toleransi, disiplin, dan empati sejak dini.
“Pendidikan karakter harus dimulai sejak SD melalui pembiasaan dan keteladanan,” kata Sekretaris Ditjen PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek, kemdikbud.go.id. - Lokasi dan Akses Sekolah
Pertimbangkan jarak dan waktu tempuh anak ke sekolah agar tidak kelelahan. Anak yang cukup waktu istirahat lebih siap untuk belajar setiap hari.
Cek Kesiapan Anak Sebelum Masuk SD
Selain melihat kualitas sekolah, orang tua perlu memastikan kesiapan anak secara psikologis. Menurut Panduan Kesiapan Anak Masuk Sekolah Dasar Kemendikbud, tanda-tanda anak siap masuk SD meliputi:
- Mampu berinteraksi dengan teman sebaya.
- Sudah dapat mengenal huruf dan angka dasar.
- Memiliki kemampuan fokus selama ±15 menit.
- Dapat mengikuti arahan sederhana dari guru.
Jika anak belum menunjukkan tanda-tanda tersebut, orang tua sebaiknya memberikan stimulasi di rumah melalui aktivitas bermain edukatif atau program PAUD Transisi ke SD.
Program ini, menurut Kemendikbudristek, “dirancang agar anak siap secara mental dan sosial saat beradaptasi di jenjang sekolah dasar.” (paudpedia.kemdikbud.go.id).
Tips Praktis Sebelum Mendaftar
Berikut beberapa langkah praktis agar Anda tidak salah dalam memilih SD yang tepat:
- Kunjungi sekolah secara langsung – amati interaksi guru dengan siswa dan suasana belajar.
- Diskusikan dengan guru TK atau PAUD sebelumnya – mereka dapat memberi rekomendasi sekolah yang sesuai dengan karakter anak.
- Cermati nilai-nilai sekolah – apakah sekolah menekankan akademik semata, atau juga karakter dan kreativitas.
- Perhatikan keterlibatan orang tua – sekolah yang baik biasanya melibatkan orang tua dalam kegiatan belajar dan komunikasi perkembangan anak.
- Baca ulasan dari forum pendidikan resmi – seperti laman sekolah.data.kemdikbud.go.id untuk memeriksa data akreditasi dan fasilitas sekolah.
Memilih SD bukan hanya soal mencari yang “terbaik”, tetapi menemukan sekolah yang tepat untuk kebutuhan, karakter, dan kesiapan anak. Dengan memahami panduan dari Kemendikbudristek, melakukan riset, serta melibatkan anak dalam proses keputusan, orang tua bisa memastikan pendidikan dasar anak dimulai dari tempat yang benar.
“Setiap anak unik, dan tugas orang tua adalah menemukan lingkungan belajar yang memelihara potensi itu,” – Kemendikbudristek (2024).
( SCP )
