Tim POCOOL ITB Raih 2nd Runner-Up di ShARE IBCC 2024/2025

EduNews EduSchool

educare.co.id, Bandung – Tim POCOOL dari Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil meraih posisi 2nd Runner-Up dalam ajang ShARE International Business Case Competition (ShARE IBCC) 2024/2025 yang diselenggarakan di Universitas Indonesia pada Sabtu (15/2/2025). Kompetisi ini merupakan hasil kolaborasi antara ShARE UI dan Prudential Syariah, yang menantang peserta untuk menganalisis studi kasus di industri asuransi syariah dengan fokus pada strategi Merger & Acquisition (M&A).

Tim POCOOL, yang terdiri dari Joylina Metta Riadi (Teknik Industri 2022), Nasywa Aqilah Putri (Manajemen Rekayasa 2022), dan Adrian Nicholas Daddy L. T. (Aktuaria 2023), mengusung solusi berbasis strategi AMD (Assess the Baseline, Map Integration Aspects, dan Design Operating Model) dalam tahap awal kompetisi. Meskipun topik M&A masih tergolong baru bagi mereka, tim ini mampu menerapkan metode perhitungan seperti multiple comparable dan discounted cash flow analysis guna menyusun solusi yang jelas dan mudah dipahami.

“Untuk belajar dengan cepat dalam waktu singkat, kami menonton video presentasi dari kompetisi kasus M&A internasional di YouTube. Dari video tersebut, kami memahami metode analisis yang umum digunakan serta cara menyusun solusi yang baik,” ujar Joylina.

Pada tahap akhir, yakni 24-hours Final Stage, tim menghadapi tantangan baru dengan kasus perusahaan perminyakan yang ingin berekspansi ke produk berkelanjutan. Dalam waktu 24 jam, mereka harus menyelesaikan analisis dan menyusun presentasi. Berkat persiapan yang matang, seperti pembuatan template deck dan penyusunan timeline yang rinci, tim mampu bekerja secara efisien dan tetap produktif sepanjang kompetisi.

Karya POCOOL pada Preliminary Stage ShARE IBCC 2024/2025. (Foto: ITB)

Mereka memilih biodiesel sebagai produk unggulan dan Malaysia sebagai target pasar utama, dengan menerapkan strategi AIL (Accelerate, Integrate, Leverage). Strategi ini dibagi menjadi dua substrategi, yakni AIL-Flow untuk proses transportasi dan penyimpanan serta AIL-Force untuk pemrosesan dan distribusi produk ke pasar.

Untuk meningkatkan kualitas presentasi, tim POCOOL juga memanfaatkan bimbingan dari mentor berpengalaman di bidang konsultasi. “Pembuatan deck tidak harus rumit atau penuh dengan data, tetapi yang lebih penting adalah menyajikannya secara sederhana dengan storyline yang kuat,” tambah Joylina.

Meski menghadapi tantangan berupa keterbatasan waktu dan perubahan jadwal yang tak terduga, tim tetap berusaha memberikan yang terbaik. Perpanjangan tenggat waktu memberi mereka kesempatan untuk menyelesaikan kasus meski harus bekerja dari lokasi yang berbeda.

Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa kolaborasi yang solid, strategi yang tepat, dan ketekunan dapat membawa hasil maksimal dalam kompetisi bergengsi. Prestasi tim POCOOL ITB dalam ShARE IBCC 2024/2025 menegaskan kualitas mahasiswa Indonesia dalam persaingan global di bidang bisnis dan manajemen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *