Tim Mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta Raih Juara 1 di Kompetisi Inovasi Pakan Ternak Nasional

EduNews EduSchool

Yogyakarta (eduacare.co.id) – Tim mahasiswa Program Studi Teknik Kimia Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta meraih prestasi membanggakan dengan menyabet Juara 1 dalam ajang Brawijaya Feed Technology Efficiency and Housing Revolution 2024. Kompetisi tersebut diselenggarakan oleh Universitas Brawijaya pada Sabtu (21/12/2024).

Tim yang terdiri dari Riyan Hidayat, Debora Engelien Christa Jaya, dan Ganing Irbah Al Lantip ini berhasil mencuri perhatian juri melalui inovasi pakan ternak ramah lingkungan bernama “TernakPlus”. Produk tersebut merupakan pakan ternak terbarukan berbahan dasar limbah jerami padi dan ampas tahu. Inovasi ini dirancang untuk mengatasi masalah malnutrisi pada sapi yang kerap terjadi saat musim kemarau akibat keterbatasan pakan.

“Dengan pengolahan yang tepat, limbah pertanian dan industri ini dapat menjadi sumber pakan alternatif yang berkualitas,” ujar Riyan Hidayat, dikutip dalam laman uny (16/1).

Riyan mengungkapkan bahwa ide TernakPlus berawal dari informasi mengenai 70 persen populasi sapi di beberapa wilayah Indonesia yang mengalami malnutrisi. Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, tim menemukan bahwa kesulitan akses pakan saat musim kemarau menjadi penyebab utama. Padahal, limbah jerami padi justru melimpah di musim tersebut.

“Akhirnya kami mencari literatur kandungan jerami padi yang ternyata sangat cocok untuk pakan ternak karena mengandung serat kasar. Dengan penambahan limbah ampas tahu, terciptalah kombinasi pakan yang berkualitas, dan ide TernakPlus pun lahir,” jelas Riyan.

Ia berharap inovasi TernakPlus dapat diproduksi secara massal dan memberikan manfaat nyata bagi para peternak di Indonesia, khususnya dalam menghadapi tantangan ketahanan pakan ternak.

Keberhasilan tim ini tidak lepas dari bimbingan Retno Dwi Nyamiati, S.T., M.T., dosen Jurusan Teknik Kimia UPN Veteran Yogyakarta. Retno menyampaikan kebanggaannya atas prestasi yang diraih oleh tim bimbingannya.

“Ide TernakPlus menunjukkan pemanfaatan ilmu Teknik Kimia, khususnya dalam mengolah limbah jerami padi dan ampas tahu menjadi pakan ternak yang lebih bernilai,” tutur Retno.

Ia menambahkan, inovasi ini mencerminkan kreativitas dan kepedulian terhadap tantangan di sektor peternakan serta menjadi bukti bahwa Teknik Kimia memiliki potensi besar dalam mendukung keberlanjutan dan efisiensi sumber daya.

Retno juga berharap gagasan TernakPlus dapat segera direalisasikan dan memberikan kontribusi signifikan bagi masyarakat serta industri peternakan di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *