Tahura Djuanda, Destinasi Wisata Edukatif di Tengah Hutan Kota Bandung
educare.co.id, Bandung – Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda di Bandung menjadi salah satu destinasi unggulan yang menyajikan perpaduan keindahan alam, nilai sejarah, dan petualangan seru. Terletak di antara kawasan Dago Pakar hingga Maribaya, kawasan konservasi ini menawarkan pengalaman rekreasi yang sekaligus edukatif bagi pengunjung dari berbagai kalangan. Dengan luas mencapai hampir 527 hektare, Tahura memiliki ribuan pepohonan yang mayoritasnya adalah pinus dan bambu.
Spot Menarik Tahura:
- Goa Jepang : Tak jauh dari gerbang utama Tahura, pengunjung akan menjumpai Goa Jepang, yang dulunya dibangun sebagai bagian dari strategi pertahanan militer. Goa ini menjadi saksi bisu masa penjajahan Jepang di Indonesia pada tahun 1942. Seluruh proses pembangunannya dilakukan secara paksa oleh para romusha, warga pribumi yang dijadikan tenaga kerja paksa sehingga menyimpan kisah kelam dari masa pendudukan tersebut.
- Goa Belanda: Selain Goa Jepang, Tahura juga memiliki Goa Belanda yang dibangun pada tahun 1941. Awalnya, goa ini berfungsi sebagai terowongan untuk mendukung operasional Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bengkok. Namun, fungsinya berubah selama masa perang kemerdekaan, ketika goa ini digunakan sebagai pusat komunikasi militer oleh Belanda dan kemudian menjadi gudang senjata bagi tentara Jepang.
- Curug Omas : Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 35 meter dan bersumber dari aliran sungai yang berasal dari tiga desa, yakni Cibodas, Ci Calung, dan Maribaya. Karena berasal dari beberapa aliran sekaligus, debit air di curug ini cenderung lebih besar dan deras dibandingkan dengan air terjun lain di sekitarnya.
- Curug Lalay: Curug ini memiliki ketinggian yang setara dengan Curug Omas, namun letaknya lebih tersembunyi di antara lembah. Di salah satu sisi air terjun, terdapat sebuah gua yang menjadi habitat kelelawar, dikenal dengan nama Gua Lalay.
- Penangkaran Rusa: Area di mana pengunjung dapat melihat dan berinteraksi dengan rusa secara langsung.
- Selendang Dayang Sumbi: Formasi batu unik yang menyerupai selendang, cocok untuk spot foto.
- Tebing Keraton :Pengunjung bisa menikmati pemandangan matahari terbit dan terbenam yang sangat mempesona dari atas tebing. Untuk mengunjungi Tebing Keraton, pengunjung perlu membeli tiket terpisah, yang juga termasuk tiket terusan untuk akses ke Tahura sepanjang hari.
Tiket Masuk dan Jam Operasional:
Per Mei 2025, harga tiket masuk Tahura adalah:
Wisatawan Domestik: Rp 15.000
Wisatawan Mancanegara: Rp 55.000
Selain itu, dikenakan premi asuransi sebesar Rp 2.000/orang.
Tahura buka setiap hari dengan jam operasional sebagai berikut:
Senin – Minggu: 07.00 – 17.00 WIB .
Aktivitas dan Fasilitas Tahura :
- Hiking dan Jogging: Jalur yang cocok untuk olahraga ringan hingga menantang.
- Bersepeda: Trek yang menyenangkan bagi pecinta sepeda.
- Outbound dan Paintball: Aktivitas seru untuk kelompok atau keluarga.
- Camping dan Hammock: Area perkemahan dan spot untuk bersantai dengan hammock .
Fasilitas umum yang tersedia meliputi area parkir yang luas, toilet, musala, taman bermain anak, shelter, serta panggung terbuka untuk kegiatan komunitas atau pertunjukan.
Berlokasi di Jl. Ir. H. Juanda No.99, Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Tahura dapat dijangkau dengan kendaraan pribadi maupun transportasi umum dari pusat kota. Dari pertigaan Dago, pengunjung hanya perlu menempuh sekitar 500 meter dengan berjalan kaki atau menggunakan jasa ojek menuju gerbang utama.
Dengan kekayaan alam dan sejarah yang dimilikinya, Tahura Djuanda menjadi pilihan ideal untuk menikmati liburan yang menyegarkan sekaligus menambah wawasan di tengah hutan kota Bandung yang asri.
