Sekelompok Mahasiswa UB Temukan Sedotan Ramah Lingkungan Dari Bonggol Jagung
Jakarta – Sekelompok mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) kembangkan inovasi sedotan yang dapat dimakan. Pembuatan sedotan yang berbahan dasar limbah bonggol jagung ini dilakukan sebagai upaya mengurangi limbah sedotan plastik di masyarakat melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) pendanaan RISTEKDIKTI 2023 bidang kewirausahaan.
Sekelompok mahasiswa tersebut adalah Shalsa Amalia (Statistika), Lisa Asaliontin (Statistika), Razika Natania (Teknologi Industri Pertanian), Atha Malika (Kimia) dan Aprilita Aurelia (Kimia), dibimbing oleh Dra. Sri Wardhani, M.Si.
“Menurut kami, limbah bonggol jagung yang tidak terpakai sangat cocok menjadi bahan baku karena berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2018, diperkirakan limbah bonggol jagung yang dihasilkan di Indonesia sekitar 5,7 juta ton per tahun. Hal ini menunjukkan banyaknya limbah bonggol tidak terpakai,” ungkap shalsa, dikutip dalam laman resmi Universitas Brawijaya, Senin (25/9/2023).
Inovasi sedotan ini diberi nama “Senggol”, limbah bonggol jagung yang berbentuk serbuk kemudian di campur dengan bahan baku seperti tepung beras, tepung tapioka dan bahan lain yang dapat dikonsumsi.
Pembuatan sedotan dilakukan dengan memasak bahan-bahan kemudian dijemur di bawah panas matahari. SENGGOL diformulasikan sehingga mendapat tekstur dan rasa yang pas. SENGGOL tahan pada air hingga suhu 100 derajat celcius dan suhu panas microwave 120 derajat celcius.
“Sedotan ini merupakan biodegradable straw atau sedotan yang dapat terurai secara alami. Jadi, SENGGOL ini dapat dijadikan alternatif yang baik untuk menggantikan sedotan plastik yang biasanya digunakan orang-orang” lanjutnya.
Dia menambahkan, menurut jurnal penelitian Bonggol jagung mengandung gizi seperti serat, karbohidrat dan juga selulosa yang cukup tinggi sebesar 48% yang berpotensi untuk menunjang kesehatan saluran pencernaan.