
Penghargaan L’Oréal-UNESCO FWIS 2024: KNIU Apresiasi 4 Perempuan Peneliti Indonesia Berprestasi
educare.co.id, Jakarta – Kementerian Riset dan Teknologi/National Innovation Unit (KNIU) memberikan apresiasi kepada empat perempuan peneliti Indonesia yang berhasil meraih penghargaan bergengsi L’Oréal-UNESCO For Women in Science (FWIS) 2024. Penghargaan ini merupakan pengakuan internasional atas kontribusi luar biasa para perempuan dalam dunia riset dan sains.
Keempat peneliti Indonesia yang menerima penghargaan ini telah menunjukkan dedikasi, inovasi, dan komitmen mereka dalam berbagai bidang penelitian, mulai dari kesehatan hingga lingkungan. Penghargaan ini juga mengukuhkan posisi perempuan dalam sains dan teknologi di Indonesia, serta menjadi inspirasi bagi generasi muda perempuan untuk terjun dan berkembang di dunia penelitian.
Penerima apresiasi L’Oréal-UNESCO FWIS tahun 2024 yang telah diseleksi secara ketat atas kontribusi dan solusi inovatif yang berfokus pada ketahanan pangan, energi berkelanjutan, dan ketangguhan Bencana, yaitu 1) Dosen Universitas Swiss German, Della Rahmawati; 2) Dosen Universitas Gadjah Mada Rachma Wikandari, 3) Dosen Institut Teknologi Bandung, Prasanti Widyasih Sarli, serta 4) Peneliti Ahli Madya dari Pusat Riset Kimia, Badan Riset dan Inovasi Nasional Deliana Dahnum.
1. Penghargaan L’Oréal-UNESCO FWIS: Mengakui Kontribusi Perempuan dalam Sains
L’Oréal-UNESCO For Women in Science (FWIS) adalah program yang didirikan pada tahun 1998 untuk menghargai dan mendukung pencapaian perempuan dalam dunia sains. Setiap tahun, penghargaan ini diberikan kepada perempuan peneliti dari berbagai belahan dunia yang telah memberikan kontribusi signifikan dalam bidang penelitian ilmiah. Para penerima penghargaan ini dipilih berdasarkan karya ilmiah yang berdampak luas, serta inovasi yang mereka bawa dalam mengatasi tantangan global.
2. Perempuan Peneliti Indonesia yang Mendapat Penghargaan
Tahun 2024, Indonesia kembali mencatatkan prestasi gemilang dengan empat perwakilannya yang berhasil meraih penghargaan L’Oréal-UNESCO FWIS. Para peneliti Indonesia yang terpilih ini berasal dari berbagai disiplin ilmu dan memiliki latar belakang yang menginspirasi. Beberapa di antaranya bekerja dalam bidang kesehatan, teknologi, dan ilmu lingkungan, dengan penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah besar yang dihadapi masyarakat Indonesia dan dunia.
- Dosen Universitas Swiss German, Della Rahmawati meneliti ketahanan pangan untuk mengatasi stunting, khususnya pada gizi ibu hamil dan anak, melalui inovasi taburan nori berbasis kelakai dan tempe non-kedelai yang kaya zat besi. Penelitian ini diharapkan dapat mendukung kesehatan masyarakat dan meningkatkan gizi ibu dan anak di Indonesia.
- Dosen Universitas Gadjah Mada, Rachma Wikandari mengembangkan sumber protein dan mineral berbasis jamur benang (Rhizopus oligosporus), sebagai solusi nabati yang lebih terjangkau dan bergizi. Penelitiannya berpotensi mengurangi stunting dan mendukung ekonomi sirkular dengan memanfaatkan limbah pabrik tempe.
- Dosen Institut Teknologi Bandung, Prasanti Widyasih Sarli menawarkan inovasi dengan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) untuk mengidentifikasi kerentanan bangunan perkotaan terhadap gempa, membantu pemerintah merancang bangunan tahan bencana dan mengurangi risiko korban jiwa.
- Peneliti Ahli Madya dari Badan Riset dan Inovasi Nasional, Deliana Dahnum meneliti bio-jet fuel berbahan kelapa menggunakan katalis metal-organic frameworks (MOFs) untuk mengurangi emisi karbon. Inovasi ini memanfaatkan sumber daya lokal, mendukung produksi bahan bakar ramah lingkungan, dan memperkuat konektivitas ekonomi di Indonesia.
3. KNIU: Mendukung Perempuan dalam Sains
Kementerian Riset dan Teknologi/National Innovation Unit (KNIU) menyambut baik pencapaian luar biasa para perempuan peneliti ini. Dalam sebuah acara penghargaan yang digelar di Jakarta, KNIU memberikan apresiasi tinggi atas prestasi mereka, serta menegaskan pentingnya dukungan terhadap penelitian yang melibatkan perempuan. Menurut KNIU, keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan kemampuan dan dedikasi para peneliti, tetapi juga menunjukkan bahwa perempuan Indonesia semakin berperan aktif dalam kemajuan sains dan teknologi.
“Keberhasilan para peneliti ini menunjukkan bahwa perempuan Indonesia memiliki potensi yang luar biasa dalam dunia sains. Kami berharap penghargaan ini dapat menjadi inspirasi bagi lebih banyak perempuan di Indonesia untuk terjun ke dunia riset dan menjadi agen perubahan di bidang ilmu pengetahuan,” ujar [Nama Menteri], Menteri Riset dan Teknologi.
4. Meningkatkan Keterlibatan Perempuan dalam Riset
Meski penghargaan ini menjadi bukti kemajuan, KNIU juga mengingatkan bahwa perjalanan masih panjang. Perempuan di Indonesia, meskipun semakin banyak yang terlibat dalam dunia penelitian, masih menghadapi berbagai tantangan, seperti kesenjangan gender dalam akses pendidikan tinggi, kesulitan dalam mendapatkan pendanaan riset, dan kurangnya representasi perempuan dalam posisi kepemimpinan di institusi riset.
KNIU berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif-inisiatif yang memperkuat peran perempuan dalam dunia riset. Salah satunya adalah dengan meningkatkan fasilitas riset yang inklusif dan mendukung lebih banyak perempuan untuk mengejar karir di bidang ilmu pengetahuan.
5. Masa Depan Perempuan dalam Sains di Indonesia
Penghargaan L’Oréal-UNESCO FWIS 2024 merupakan langkah penting bagi perempuan peneliti Indonesia, namun tantangan untuk memperkuat keterlibatan mereka dalam sains dan teknologi masih terus berlanjut. Program-program seperti ini menunjukkan bahwa sains bukanlah ranah yang terbatas pada gender, dan potensi perempuan dalam dunia riset sangatlah besar.
Keberhasilan keempat peneliti Indonesia ini bukan hanya sebuah prestasi pribadi, tetapi juga simbol kemajuan sains di Indonesia secara keseluruhan. Dengan adanya apresiasi ini, diharapkan akan lebih banyak perempuan di Indonesia yang terdorong untuk berkontribusi pada dunia penelitian dan menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa dan dunia.