Pemuda Bahas Kebudayaan dalam Pleno CHANDI 2025: dari Green School hingga Film Animasi

EduJurnal EduNews

educare.co.id, Jakarta – Para pemuda dari berbagai latar belakang berkumpul dalam sesi Pleno 3 CHANDI 2025 untuk membahas isu-isu kebudayaan, mulai dari pendidikan hingga industri kreatif. Acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan ini menghadirkan pembicara muda inspiratif yang berbagi perspektif baru dalam melestarikan dan mengembangkan budaya.

Salah satu pembicara, perwakilan dari Green School Bali, memaparkan pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai budaya dan lingkungan dalam kurikulum pendidikan. Ia menjelaskan bagaimana sekolahnya tidak hanya mengajarkan mata pelajaran formal, tetapi juga menanamkan kecintaan pada alam dan kearifan lokal melalui kegiatan praktis.

Diskusi kemudian berkembang ke ranah industri kreatif. Seorang sutradara muda berbagi pengalamannya dalam membuat film animasi yang mengangkat cerita-cerita rakyat Indonesia. Ia menekankan bahwa film animasi adalah medium yang sangat efektif untuk memperkenalkan budaya kepada generasi muda secara modern dan menarik.

Sesi ini menjadi bukti bahwa anak muda memiliki peran sentral dalam memajukan kebudayaan. Mereka tidak hanya menjadi pewaris, tetapi juga inovator yang mampu mengadaptasi budaya dengan perkembangan zaman. “Kebudayaan bukan hanya tentang masa lalu, tapi juga tentang bagaimana kita membuatnya relevan untuk masa depan,” ujar salah satu peserta.

Melalui forum seperti Pleno 3 CHANDI 2025, Kementerian Kebudayaan berharap dapat terus mendorong partisipasi aktif pemuda dalam setiap aspek pembangunan kebudayaan nasional. (DSM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *