Pelaku UMKM Bali Sambut Delegasi KTT G20 dengan Sistem Pembayaran Digital
educare.co.id, Nusa Dua – Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Bali melengkapi dirinya dengan sistem pembayaran digital. Selain tuntutan era digitalisasi, juga untuk menyambut para tamu yang akan menghadiri pertemuan kepala negara G20.
Pengunjung bertransaksi menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Kamis (27/10/2022). Bank Indonesia menargetkan penambahan pengguna QRIS hingga akhir tahun 2022 naik sebanyak 26 juta pengguna dari target sebelumnya hanya 16 juta pengguna untuk mewujudkan transformasi transaksi digital sektor keuangan. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/rwa.
Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) adalah sistem pembayaran digital yang digagas oleh Bank Indonesia. Bank sentral menyatukan beragam macam QR dari berbagai penyelenggara jasa sistem pembayaran yang menggunakan QR code. Sehingga konsumen tidak perlu lagi harus membawa uang tunai dan pelaku usahapun tidak repot lagi menyediakan uang kembalian.
‘’Sejak pandemi kami sudah mulai menggunakan QRIS, meminimalkan pegang uang dan pelanggan juga senang karena mereka bisa memilih mau bayar pakai apa saja,’’ kata Raden Adrian Noor, pemilik 25PM Coffee Nusa Dua kepada Tim Komunikasi dan Media G20, Jumat (11/11/2022).
Sekitar 50% dari pengunjung kafenya sudah menggunakan QRIS sebagai alat pembayaran, dari total pendapatannya sekitar Rp5-6 juta setiap hari.
Bank sentral cukup gencar mendorong pelaku usaha untuk menggunakan pembayaran secara digital. Bahkan isu ini akan dibawa dalam diskusi G20 melalui forum inklusi keuangan digital untuk memperluas akses bagi pemuda, wanita dan usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Di Bali saja, total pengguna atau user telah mencapai 474.000, dengan tambahan pengguna baru mencapai 269.417, hingga September 2022. Tak heran bila Bali menduduki peringkat ketiga terbesar di Indonesia dari sisi jumlah pengguna, setelah DKI Jakarta dan Yogyakarta.
Sedangkan dari sisi merchant sekitar 57%, adalah usaha mikro, pada usaha kecil tersebar sekitar 29%, sisanya pada usaha menengah dan besar. Sehingga total merchant QRIS sudah mencapai 532.206.
‘’Dengan menggunakan QRIS lebih gampang, tidak repot menyediakan uang kembalian dan pembayarannya lebih cepat,’’ cerita Familia Jeria, salah seorang karyawan Ayam Kremes Bumbu Kuning, yang berada di daerah Jimbaran, Bali kepada Tim Media G20. Ia pun menambahkan total transaksi dengan menggunakan QRIS di tokonya bisa mencapai sekitar Rp1 juta setiap harinya.
Sebelumnya, Kepala Bank Indonesia Bali Trisno Nugroho memperkirakan jumlah merchant akan terus bertambah hingga ke kisaran 577.000, sedangkan pengguna diperkirakan bisa mencapai 546.000, hingga akhir 2022.
BI bersama pemerintah daerah, perguruan tinggi dan perusahaan jasa sistem pembayaran terus melakukan edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat hingga ke desa-desa bahkan pedagang kaki lima.
Berdasarkan volume, setiap bulannya rata-rata transaksi menggunakan QRIS mencapai 1,3 juta atau tumbuh hingga 226%, dibanding periode yang sama Agustus 2021. Sedangkan secara nominal total transaksi mencapai Rp 141 miliar per bulan, atau tumbuh hingga 336% dibanding tahun lalu.
Sumber : Website kemenparekraf.go.id