
Memperkuat Kearifan Lokal: Sekolah Adat Osing Pesinauan dan Peran Kemendikbudristek
educare.co.id, Banyuwangi – Sekolah Adat, sebagai institusi penting dalam pelestarian budaya di Indonesia, memiliki peran krusial dalam mempertahankan warisan kekayaan budaya lokal. Melalui pendidikan berbasis adat, generasi muda diajarkan untuk menghargai dan memelihara nilai-nilai budaya yang kaya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan, telah berkomitmen untuk menjaga sinergi yang kuat dengan berbagai lembaga adat di seluruh Indonesia. Salah satu contohnya adalah kerjasama dengan Sekolah Adat Osing Pesinauan di Banyuwangi, yang baru-baru ini menggelar lokakarya bertajuk “Rancang Ilalang”.
Ilalang, yang biasanya dianggap sebagai gulma, ternyata memiliki nilai luar biasa dalam konteks arsitektur tradisional bangunan Osing. Lokakarya ini bukan hanya tentang memanfaatkan ilalang sebagai bahan eksterior dan interior bangunan, tetapi juga tentang memperkuat kemandirian komunitas dalam mengelola kebudayaan mereka sendiri.
Ketua Tim Kerja Penguatan Kelembagaan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Aji Widayanto, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya mengenalkan penggunaan ilalang secara praktis, tetapi juga mengembangkan kapasitas komunitas dalam merencanakan dan melaksanakan inisiatif kebudayaan. Ini mencakup penguatan manajemen internal, pembentukan kader, perluasan akses jejaring, dan partisipasi dalam perubahan kebijakan.
Pesinauan, sebagai Sekolah Adat Osing, tidak hanya berfungsi sebagai tempat pendidikan tradisional tetapi juga sebagai pusat pemeliharaan jati diri dan sistem pengetahuan masyarakat adat. Kurikulumnya mencakup berbagai aspek budaya seperti sejarah, hukum adat, seni, teknologi tradisional, dan bahasa daerah, memastikan generasi muda dapat mewarisi nilai-nilai ini dengan baik.
Perwakilan dari Sekolah Adat Osing Pesinauan, Venedio Nala Ardisa, menegaskan komitmen mereka untuk terus mengembangkan kegiatan yang mendukung keberlanjutan adat dan tradisi. Ini termasuk membuka lapangan pekerjaan baru dan menggandeng komunitas lain untuk bersama-sama memajukan pendidikan adat di Indonesia.
Sekretaris Desa Taman Suruh, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Ma’ruf, mengapresiasi upaya Pesinauan dalam memperkenalkan kembali nilai-nilai adat kepada generasi muda. Harapannya adalah agar kegiatan ini tidak hanya berakhir di lokakarya, tetapi juga menghasilkan perubahan positif yang berkelanjutan bagi komunitas lokal.
Kolaborasi antara Kemendikbudristek dan Sekolah Adat Osing Pesinauan adalah contoh nyata bagaimana pemeliharaan kearifan lokal bisa berdampak besar dalam memajukan keberlanjutan budaya di Indonesia. Dengan terus mendukung inisiatif seperti ini, kita memastikan bahwa warisan budaya kita tetap hidup dan relevan bagi masa depan.