
Membangun Ekosistem Industri Semikonduktor di Indonesia: Langkah Strategis KBRI Berlin
educare.co.id, Berlin – Usaha untuk merealisasikan visi strategis nasional dalam membangun ekosistem industri semikonduktor di Indonesia terus dipacu oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Berlin. Dalam rangka ini, delegasi KBRI, yang dipimpin oleh Deputy Chief of Mission (DCM) Fajar Wirawan Harijo, melakukan kunjungan penting ke Industrie- und Handelskammer (IHK) Trier dan Karlsruhe Institute of Technology (KIT) di Jerman.
Kunjungan ke IHK Trier
Pada tanggal 12 September 2024, delegasi KBRI memulai kunjungan ke IHK Trier. Dalam pertemuan ini, DCM Fajar mempresentasikan visi Indonesia untuk membangun industri semikonduktor kepada CEO IHK Trier, Dr. Jan Glockauer. “Ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan terampil adalah kunci untuk menumbuhkan industri ini,” ungkap Fajar. Hal ini menekankan pentingnya persiapan SDM di tingkat teknisi dan peneliti sebagai pilar utama pengembangan industri semikonduktor.
IHK Trier memiliki pengalaman dalam menerima peserta Ausbildung dari Indonesia melalui kerjasama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Tengah di bidang hospitality. Dengan puluhan peserta yang telah berhasil mengikuti program Ausbildung, KBRI berharap model ini bisa direplikasi untuk bidang semikonduktor, mengirimkan SDM Indonesia untuk program Ausbildung mikroelektronik di Jerman.
Kunjungan ke Karlsruhe Institute of Technology (KIT)
Pada 13 September 2024, delegasi KBRI melanjutkan kunjungan ke KIT di Karlsruhe, yang disambut oleh para pemimpin fakultas dan institut. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan daring sebelumnya yang membahas peluang kerja sama untuk pengiriman mahasiswa S2 dan S3 Indonesia ke KIT.
KIT menunjukkan dukungan untuk rencana pengiriman mahasiswa Indonesia, dengan Oliver Schmidt dari International Office menyatakan bahwa Letter of Intent (LoI) yang diajukan KBRI Berlin dapat direalisasikan. LoI ini menjadi tanda komitmen kedua pihak untuk berkolaborasi dalam bidang pendidikan dan riset.
Saat ini, hanya ada dua mahasiswa Indonesia di KIT, dan pihak kampus berkomitmen untuk meningkatkan jumlah mahasiswa asing, khususnya dari Indonesia. “Rencana pengiriman mahasiswa Indonesia ke KIT akan meningkatkan kehadiran mereka di sini,” jelas Dekan Fakultas Teknik Elektro, Prof. Dr.-Ing. Eric Sax.
Fasilitas Riset yang Mendukung
Agenda di KIT diakhiri dengan kunjungan ke fasilitas riset di Campus Nord. Roniyus Marjunus, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI, mengungkapkan kekagumannya terhadap fasilitas lengkap yang mendukung penelitian. “Calon mahasiswa Indonesia akan mendapatkan akses ke fasilitas yang mendukung riset,” tambahnya.