Inovasi Kabupaten Lombok Tengah dalam Transformasi Pembelajaran untuk Kualitas Pendidikan

EduNews EduSchool

educare.co.id, Jakarta – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus mendorong transformasi pembelajaran di Indonesia. Salah satu upaya transformasi tersebut adalah berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) seperti yang dilakukan pemerintah Kabupaten Lombok Tengah melalui program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI).

Program INOVASI merupakan program kemitraan antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia untuk meningkatan kemampuan literasi dan numerasi di kelas awal jenjang SD/MI, seperti yang tertuang dalam rilis dari laman kemdikbud.go.id.

Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri, mengatakan transformasi pembelajaran yang diusung pemerintah pusat selaras dengan program Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah. Salah satu transformasi pembelajaran melalui implementasi Kurikulum Merdeka secara langsung mendukung visi Kabupaten Lombok Tengah untuk mewujudkan masyarakat yang beriman, sejahtera, bermutu, dan berbudaya (Bersatu Jaya).

Bupati Pathul Bahri, mengatakan bahwa Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan yang lebih besar kepada guru untuk memperkuat kemampuan literasi, numerasi, dan karakter siswa. Keterampilan ini merupakan fondasi belajar yang akan menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM) di masa depan.

“Semakin baik kemampuan literasi, numerasi, dan karakter siswa, maka akan semakin baik pula prestasi belajar siswa itu di masa depan,” terangnya di Kantor Bupati Lombok Tengah saat menerima kunjungan Tim Pemantauan Bersama terdiri dari perwakilan Kemendikbudristek, Kementerian Agama (Kemenag) serta sekretariat INOVASI Kamis (26/1).

Selain itu, guna mengakselerasi peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Lombok Tengah, pihaknya juga berinovasi dengan membentuk Tim Monitoring dan Evaluasi Implementasi Kurikulum Merdeka dan Tim Akselerasi Literasi Kabupaten. Hal tersebut bertujuan untuk memperluas praktik baik dari uji coba implementasi Kurikulum Merdeka ke lebih banyak sekolah dan madrasah yang ada di Lombok Tengah.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, dalam kesempatan yang sama, mengapresiasi dukungan pemerintah Kabupaten Lombok Tengah terhadap berbagai program prioritas nasional. Transformasi pembelajaran kata dia, bertujuan mendukung pemerintah daerah untuk meningkatkan mutu pendidikan sesuai kondisi daerah masing-masing.

Anindito Aditomo juga menyatakan, bahwa keselarasan program prioritas nasional dengan program pemerintah daerah menjadi kunci percepatan peningkatan mutu pendidikan. “Pemerintah daerah memiliki peran penting dalam sistem pendidikan Indonesia. Peran pemerintah pusat adalah regulator dan fasilitator, sedangkan pengelolaan dan operasional sekolah dan guru menjadi wewenang pemerintah daerah. Keselarasan program pusat dan daerah akan mendorong terjadinya transformasi pembelajaran,” jelas Anindito.

Kepala BSKAP juga memberi apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah yang berkomitmen mendukung implementasi Kurikulum Merdeka. Banyak praktik baik yang sudah diterapkan oleh madrasah dan sekolah di Lombok Tengah, terutama dalam pembelajaran berdiferensiasi untuk literasi membaca yang didukung oleh program INOVASI.

“Praktik baik tersebut mencerminkan esensi dari Kurikulum Merdeka, yaitu pembelajaran yang berpusat pada murid. Kami berharap praktik baik ini terus didukung dan diperluas penerapannya untuk mendorong perbaikan kualitas pembelajaran bagi semua murid,” pungkas Anindito.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama (Kemenag), Rohmat Mulyana Sapdi, turut mengapresiasi berbagai praktik baik yang telah dilakukan oleh para pendidik di Kabupaten Lombok Tengah. “Keseriusan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah melakukan transformasi pembelajaran memberikan manfaat kepada siswa yang belajar di madrasah,” terang Rohmat.

Dari serangkaian pembekalan serta pendampingan yang sudah berjalan tersebut, sekolah dan madrasah kini mulai mampu menerapkan prinsip-prinsip yang menjadi prinsip Kurikulum Merdeka.  “Sekolah dan madrasah di Kabupaten Lombok Tengah kini mulai melakukan asesmen penilaian kemampuan siswa, dan melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi (teaching at the right level) yang sesuai sesuai level kemampuan siswa,” imbuh Rohmat.

Kemitraan yang difasilitasi oleh program INOVASI merupakan cara inspiratif untuk meningkatkan kecakapan fondasi belajar siswa dalam literasi dan numerasi kelas awal yang dilakukan oleh para guru. Sejak fase kedua program ini mulai diimplementasikan di Lombok Tengah pada bulan Juli 2020, sebanyak lebih dari 28 ribu siswa di sekitar 1.523 SD/MI telah merasakan perubahan dalam proses belajar mengajar.

“Harapannya upaya tersebut berdampak pada hasil belajar siswa yang lebih baik,” pungkas Sesditjen Pendidikan Islam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *