Direktur GTK Kementerian Agama Apresiasi Visi Majelis Hukama Muslimin di Islamic Book Fair

educare.co.id, Jakarta – Dr. Thobib Al Asyhar, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kementerian Agama, memuji visi Majelis Hukama Muslimin (MHM) yang mempromosikan wasathiyatul Islam, toleransi, dan koeksistensi. Pujian ini disampaikan saat ia menjadi pembicara dalam Talk Show bertajuk ‘Pendidikan Moral: Integrasi Nilai Koeksistensi dan Perdamaian dalam Pendidikan Keagamaan’ yang diadakan di Islamic Book Fair pada Kamis (15/8/2024). Acara ini dipandu oleh Muhammad Arifin, MA, dan menarik minat pengunjung dari berbagai lokasi, termasuk Singapura.

Thobib menjelaskan bahwa pengenalan dan pembiasaan siswa madrasah dengan perbedaan bertujuan untuk melahirkan generasi yang moderat. Hal ini sejalan dengan visi Majelis Hukama Muslimin di bawah kepemimpinan Grand Syekh Al Azhar. Dia menekankan bahwa penguatan sikap moderat di madrasah juga dilakukan melalui pembenahan kurikulum untuk memastikan pembelajaran bebas dari muatan intoleransi dan ekstremisme.

Selain perbaikan kurikulum, Thobib mengungkapkan bahwa madrasah juga membangun budaya toleransi dengan menerima guru non-Muslim untuk mengajar mata pelajaran umum seperti matematika dan bahasa Inggris. Ini menunjukkan bahwa madrasah terbuka terhadap perbedaan dan berkomitmen untuk membangun budaya toleransi.

Thobib juga menyoroti bahwa karakter moderat pendidikan madrasah di Indonesia berasal dari sejarahnya yang terkait dengan masjid dan pondok pesantren. Model pendidikan moderat ini bahkan menarik perhatian Bangsa Moro Filipina, yang memilih bekerja sama dengan Indonesia untuk mendirikan madrasah dengan pola pendidikan serupa.

Islamic Book Fair, yang berlangsung dari 14 hingga 18 Agustus 2024, mengangkat tema “Membangun Optimisme Umat melalui Literasi Islami”. Stan MHM menampilkan berbagai publikasi keilmuan dan budaya serta menggelar seminar dengan pembicara ternama untuk menyebarluaskan pemikiran keislaman moderat.