Avani Eco | Perusahaan Pembuat Plastik Bahan Dasar Singkong

Eduhealth EduNews

Jum’at, 26 Mei 2023

Avani Eco
Plastik pati singkong

Educare.co.id — Evani Eco merupakan salah satu perusahaan besar, berdiri sejak tahun 2014 didirikan oleh Kevin Kumala yang berada di daerah Bali perusahaan ini mengembangkan sebuah inovasi bermanfaat bagi dunia yaitu plastik yang terbuat dari sari pati singkong.

Plastik berbahan dasar pati singkong ini dapat membantu mengurangi limbah sampah didunia ini, karena plastik yang terbuat dari pati singkong ini dapat lebih mudah di uraikan oleh tanah hanya membutuhkan waktu 2-6 bulan sudah dapat terurai secara alami, sedangkan dari plastik biasa akan membutuhkan 200 sampai 1.000 tahun untuk terurai dengan baik.

Selain itu plastik biodegradable ini pun aman jika tertelan oleh hewan laut. Sari pati singkong juga dapat digunakan sebagai pupuk kompos yang dapat menyuburkan tanaman. Berdasarkan data Asosiasi Industri Plastik Indonesia, sampah plastik di Indonesia mencapau 64 juta ton di setiap tahunnya, dan sebagak 3,2 juta ton merupakan libah plastik menjadi libah lautan, sehingga sampah menjadi maslah penting yang harus di atasi secepatnya.

maka dari itu, Evani Eco sangat berperan pada program pelestarian lingkungan dan pengurangan penumpukan sampah daratan dan lautan di indonesia.

Evani eco berhasil menggantikan penggunaan pelastik sebanyak 3.047 ton dan Penggunakan wadah ramah lingkungan. Selain membuat kanton plastik, Evani eco juga membuat barang lai ramah akan lingkunga, seperti jas hujan plasti, gelas sekali pakai, sedotan, alat makan kayu, dan juga alat makan terbuat dari serat tebu.

Diambil dari penelitian  Mochammad Basyiruddin Al Hamzi  menjelaskan Pembuatan biodegradable plastic pada perusahaan ini berdasarkan keinginan untuk menciptakan kantong plastik yang ramah lingkungan dengan harga terjangkau. Lalu penelitian Kevin kumala dimulai dari 2011 dikembangkan pada tahun 2017.

Pada kutipan lingkungan,itsats.ac.id menuliskan kekurangan pada penggunakan plastik beodegredable ini,  yaitu Tidak tahan nya suhu diatas 85, dan tidak dapat rusak kecuali dibuang dengan proses yang baik.

Septi chairinisa – educare

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *