Alumnus UNAIR, Dian Pramitha Utami Melaju ke Finalis Puteri Indonesia Jatim 2025 dengan Platform Pemberdayaan Perempuan

EduNews

Surabaya (educare.co.id) – Dian Pramitha Utami, alumnus Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR), berhasil melaju sebagai finalis Puteri Indonesia Jawa Timur (Jatim) 2025. Dalam ajang bergengsi tersebut, Dian mengusung platform pemberdayaan perempuan bernama WaniTalks, yang bertujuan menciptakan ruang aman bagi perempuan untuk berdiskusi dan belajar mengenai isu-isu sensitif seperti kekerasan dan pelecehan seksual.

“WaniTalks merupakan platform Instagram yang berfokus pada edukasi, pemberdayaan, dan pemberian dukungan kepada perempuan di Jawa Timur. Melalui platform ini, saya ingin membantu teman-teman supaya lebih berani dan berdaya dalam menghadapi isu-isu kekerasan dan pelecehan seksual,” terang Dian, dikutip dalam laman unair (13/1).

Dorong Kontribusi Positif Lewat WaniTalks

Dian mengaku keikutsertaannya dalam ajang Puteri Indonesia bukan semata-mata untuk prestasi pribadi, melainkan sebagai wadah memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Berangkat dari keprihatinannya terhadap maraknya kasus pelecehan seksual yang sering kali tidak disadari korbannya, Dian mendirikan WaniTalks sebagai bentuk kepeduliannya.

Ia menilai bahwa rendahnya edukasi dan lingkungan yang masih menormalisasi pelecehan menjadi faktor utama terjadinya kekerasan seksual. “Pelecehan seksual bisa muncul karena berawal dari hal-hal kecil, seperti candaan seksis. Jika dibiarkan, ini bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius. Melalui WaniTalks, saya ingin mengurangi kondisi ini, setidaknya di lingkungan sekitar saya,” jelasnya.

Tampilkan Bakat Seni Tradisional

Terlahir dari keluarga seniman, Dian menunjukkan kecintaannya terhadap budaya tradisional dengan menampilkan pertunjukan karawitan dan menyanyikan Lancaran Serayu dalam ajang tersebut. Persembahan itu menjadi wujud nyata apresiasinya terhadap seni dan budaya lokal.

Dian mengungkapkan bahwa perjalanannya menuju babak final bukanlah hal yang mudah. Ia sempat merasa ragu untuk mendaftar karena merasa tidak cukup percaya diri. “Saya sempat merasa ragu untuk mendaftar dan bersaing dengan wanita-wanita hebat di Jawa Timur. Namun, rasa takut dan kurang percaya diri itu perlahan sirna berkat dukungan dari teman-teman, mentor, serta doa orang tua,” ungkapnya.

Pengalaman Pertama

Di tengah kesibukannya sebagai brand strategist dan freelance copywriter, Dian tetap aktif di dunia modeling. Partisipasinya di Puteri Indonesia Jatim 2025 menjadi pengalaman pertamanya di ajang pageant tingkat nasional.

“Sejak kecil, saya selalu antusias menonton tayangan Puteri Indonesia. Saat berkuliah, saya pernah mengikuti ajang Duta FIB tahun 2021 dan berhasil menjadi Duta Utama. Namun, untuk kompetisi berskala nasional seperti Puteri Indonesia Jawa Timur, ini adalah pengalaman pertama saya,” tuturnya.

Meski baru pertama kali mengikuti kompetisi sebesar ini, Dian tetap optimis. Ia telah mempersiapkan diri dengan matang, mulai dari penampilan, wawasan, hingga kesiapan fisik dan mental.

“Tantangan terbesar adalah bagaimana saya bisa percaya diri dan membagi waktu antara persiapan untuk Puteri Indonesia dengan pekerjaan saya. Alhamdulillah, saya berhasil mengatasinya dan tetap memberikan yang terbaik untuk Surabaya dan Jawa Timur,” terang Dian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *