Alumni UNAIR Juara 1 Dunia Berkat Inovasi Energi Hijau dari Limbah Sawit
EDUCARE.CO.ID, Surabaya, 28 Oktober 2025 — Kabar membanggakan datang dari dunia pendidikan tanah air. Alumni Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional lewat inovasi energi hijau.
Aidatul Fitriyah, lulusan Fakultas Ilmu Budaya UNAIR, sukses meraih Juara 1 Best Paper International Journal of Oil Palm (IJOP) Paper Competition 2025, yang digelar oleh BPDP Sawit dan MAKSI di Institut Pertanian Bogor (IPB).
Inovasi Energi Hijau dari Limbah Sawit
Dalam risetnya bertajuk Zero-Waste Palm Oil Biorefinery System for Sustainable Aviation Fuel (SAF) Production, Afriya mengembangkan sistem biorefinery kelapa sawit berbasis zero waste.
Inovasi ini mampu mengubah limbah sawit menjadi energi hijau, khususnya bahan bakar pesawat berkelanjutan (Sustainable Aviation Fuel), sekaligus menghasilkan produk turunan bernilai tinggi seperti biochar, bioplastik, dan pupuk organik.

Menurut Afriya, riset energi hijau dari limbah sawit ini dapat menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 72,4 persen, selaras dengan target net-zero emission Indonesia dan standar internasional seperti CORSIA dan RED II.
Dukungan terhadap Transisi Energi Nasional
“Tujuan utama riset ini adalah mendukung transformasi energi hijau di Indonesia,” jelas Afriya.
Penelitian ini menggunakan data dari IEA, IRENA, BPS, ESDM, dan World Bank, serta simulasi proses dengan Aspen Plus V14. Analisis kelayakan dilakukan melalui pendekatan Life Cycle Assessment (LCA) dan analisis finansial seperti NPV, IRR, dan Payback Period.
Afriya berharap inovasinya bisa menjadi blueprint nasional industri energi hijau dan acuan pembangunan pilot plant biorefinery di Sumatra dan Kalimantan, mendukung kebijakan SAF blending mandate di sektor penerbangan.
Pencapaian ini membuktikan bahwa inovasi energi hijau dari alumni UNAIR mampu bersaing di panggung dunia. “Kemenangan ini bukan sekadar prestasi akademik, tetapi bukti nyata bahwa riset Indonesia bisa memberi solusi konkret bagi transisi energi dan keberlanjutan industri,” tutup Afriya.
( SCP )
