“Pertemuan Regional Asia-Pasifik 2030: Inisiatif ESD Indonesia di Pusat Perhatian KNIU”

EduNews

educare.co.id, Kuala Lumpur – Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) hadir gemilang di Pertemuan Regional Asia-Pasifik 2030 di Kuala Lumpur, membuka jalan bagi pembaharuan pendidikan menuju pembangunan berkelanjutan. Dalam pertemuan yang dihadiri oleh 27 negara, KNIU bersama-sama menjelajahi inovasi dan praktik terbaik untuk memperkuat Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (ESD) di seluruh kawasan.

Ketua Harian KNIU, Itje Chodidjah, dengan penuh semangat mengungkapkan bahwa pengalaman mereka dalam pertemuan ini memberi wawasan yang berharga dan strategi praktis untuk menerapkan inisiatif ESD di Indonesia. Melalui program Merdeka Belajar, Indonesia telah menunjukkan komitmennya untuk transformasi pendidikan yang sejalan dengan prinsip ESD.

Pertemuan ini juga menjadi panggung bagi Ananto Kusuma Seta, Koordinator Nasional Education for Sustainable Development and Associated School Project Network (ESD and ASPNet), untuk membagikan pencapaian Indonesia dalam ESD, termasuk inisiatif di Taman Nasional Wakatobi dan Geopark Kebumen.

Dukungan dari Pemerintah Jepang dan Jeffrey Cheah Foundation memperkuat visi global pertemuan ini untuk mempromosikan pendidikan yang berkelanjutan sesuai dengan Agenda Pembangunan Berkelanjutan PBB 2030. Jeffrey Sachs, Presiden UNSDN, menegaskan bahwa kolaborasi lintas pemangku kepentingan adalah kunci untuk menghadapi tantangan abad ke-21.

Pertemuan ini bukan sekadar forum diskusi, tetapi juga ajang untuk membangun kemitraan dan kapasitas yang akan menggerakkan perubahan transformatif di Asia-Pasifik. Dengan demikian, pendidikan terbukti menjadi fondasi utama untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yang inklusif dan berdaya tahan di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *