Nyaris Tak Bisa Kuliah, Mahasiswa UIN Sunan Ampel Dapat Beasiswa Ke AS
Jakarta (Educare) – Pendidikan Jennie sejak SMP, beberapa kali mengalami kesulitan biaya. Ayahnya meninggal saat ia duduk di bangku kelas 5 SD. Yang menyebabkan ia ragu untuk melangkah ke jenjang SMP. Tulang punggung yang sudah tidak ada dan kondisi ekonomi yang tidak baik-baik saja, Jennie terancam tidak bisa melanjutkan ke jenjang SMP.
“Lulus SD tahun 2016, saya hampir saja tidak bisa melanjutkan pendidikan ke SMP karena alasan biaya. Saat itu saya hampir putus sekolah,” ucap Jennie, dikutip dari laman detik.com (22/8/23).
Sejak kecil, Jennie dikenal gigih dalam belajar. Ia kerap mengajak pergi ke sekolah walaupun umurnya belum cukup.
“Saya sering merasa terpacu dan selalu ingin menemukan dan belajar hal baru. Tapi seperti jalan raya pada umumnya, pasti ada beberapa lubang yang harus dilewati,” ungkapnya.
Saat tengah kesulitan untuk melanjutkan pendidikan, pertolongan datang dari tetangga jennie. Tetangganya yang bekerja sebagai guru les menyampaikan bahwa akan ada yang membantu biaya sekolahnya sampai kuliah.
“Apa ini? Sesuatu yang sebelumnya terasa tidak mungkin digapai, tapi seolah, ‘Surprise!’, aku percaya bahwa setiap niat baik akan ada jalannya,” katanya mengenang masa-masa sulitnya itu.
Jennie menggambarkan semangatnya saat SMP dan SMA sebagai long life learning. Dia ingin terus berusaha menemukan banyak pengalaman.
Kendala biaya kembali datang pada Jennie, disaat orang yang membantunya hanya sanggup membayar jika Jennie masuk kuliah bukan melalui jalur mandiri.
“Sempat down. Tapi sejak kecil saya selalu ingin terus berjalan jauh di jenjang pendidikan. Sempat terbersit, apakah memang harus sampai di sini saja?” ujarnya mengingat.
Doa Jennie pun terkabul, mengingat ada orang yang datang lagi kerumahnya untuk menawarkan bantuan biaya kuliah.
Jennie diterima di UIN Sunan Ampel, Surabaya dan mendapatkan beasiswa. Pada semester kelima, Jennie ikut program MORA Overseas Student Mobility Awards (MOSMA) Kementerian Agama.
Program ini menawarkan beasiswa kuliah di luar negeri untuk mahasiswa perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI). MOSMA Kemenag adalah salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Mahasiswa penerima beasiswa dapat belajar di luar negeri selama 1 semester dengan periode maksimal 6 bulan.
Jennie dinyatakan lolos dengan negara tujuan Amerika, dan akan pergi 26 Agustus mendatang.
“Untuk seluruh pelajar, remaja, dan semuanya yang sedang berjuang untuk apapun itu yang kalian impikan, percayalah bahwa kalian memiliki kesempatan dan hak untuk berusaha mewujudkannya,” pesan Jennie.