Mulai Bergeliat, MAN 1 Malang Raih Prestasi di Kompetisi Riset
educare.co.id, Kota Malang – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Malang memang belum sementereng tetangganya, MAN 2 Kota Malang. Raihan prestasinya belum banyak, tapi bukan berarti tidak ada.
Dalam dua tahun terakhir, MAN 1 Kota Malang unjuk prestasi di bidang riset. Mei 2022, madrasah ini meraih Best Innovation (Gold Medal) pada Akademi Madrasah Digital tingkat nasional yang tahapannya digelar sejak 2021. MAN 1 Kota Malang dalam kompetisi itu mempresentasikan penelitian dengan tema “In-Fast (Indoor Farming Sistem) atau Sistem Bertani Otomatis dalam Rungan Berbasis IoT sebagai Sarana Penelitian di Bidang Pertanian dalam Menghadapi Era Teknologi 4.0.” Siswa MAN 1 Kota Malang melakukan penelitian ini di bawah pembinaan Dyah Istami Suharti.
Sebelumnya, MAN 1 Kota Malang juga meraih medali emas pada National Applied Science Project Olympiad (NASPO) tahun 2021. Tim MAN 1 Kota Malang terdiri atas Naufal Ahmad Hakim, Muhammad Hilmi, Nadien Amalia Iffadhah, Aurelia Khairunnisa A, dan Aazarine Berti Eksanda. Mereka melakukan riset bertajuk “A-EASY (Artificial Ecosystem) Inovasi Teknologi Sektor Pertanian dan Perikanan menuju Era Society 5.0 sebagai Optimalisasi Produktivitas Kewirausahaan”.
A-EASY adalah sebuah ekosistem buatan berbentuk produk elektronik yang dapat dijualbelikan di pasaran. Alat tersebut ibarat kulkas yang digunakan untuk menyimpan makanan. A-EASY berbentuk seperti kulkas, namun berfungsi untuk memproduksi pangan, seperti pertanian padi dan budidaya ikan.
“Setiap madrasah memiliki keunggulannya masing-masing. Kami di MAN 1 Kota Malang saat ini tengah membangun, step by step, untuk bisa terus mengukir prestasi. Alhamdulillah, kami beberapa kali mendapat penghargaan di bidang riset,” terang Kepala MAN 1 Kota Malang Binti Maqsudah saat ditemui di kantornya, Kota Malang, Jumat (30/9/2022).
Hari itu cukup istimewa karena merupakan hari terakhir bagi Binti Maqsudah menjalani karirnya sebagai Pegawai Negeri Sipil. Terhitung mulai 1 Oktober 2022, sosok yang telah banyak memajukan madrasah ini memasuki masa purnabhakti.
Sebelum MAN 1 Kota Malang, Binti Maqsudah memimpin Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Kota Malang meraih kemajuan yang berhasil dipertahankan oleh penerusnya hingga sekarang. Selanjutnya, kiprah Binti Maqsudah berlanjut sebagai Kepala MAN 2 Kota Malang. Di era kepemimpinannya, madrasah ini juga mengalami kemajuan pesat dan itu bertahan sampai sekarang.
Sekitar satu setengah tahun jelang pensiun, Binti Maqsudah diminta memimpin MAN 1 Kota Malang dan hasilnya mulai kelihatan. Selain sarana prasarana yang semakin lengkap dan modern, MAN 1 Kota Malang mulai akrab dengan prestasi, baik di tingkat provinsi maupun nasional, terutama di bidang riset atau penelitian.
“Alhamdulillah, prestasi di bidang riset terus kita dorong. MAN 1 Kota Malang pun semakin kompetitif. Bahkan, prestasinya sudah bisa melampaui lembaga pendidikan lainnya,” ujar Binti Maqsudah dengan mata berkaca-kaca.
Dia lalu menyebut beberapa capaian siswanya di bidang penelitian. Selain dua penelitian yang sudah diganjar medali emas, saat ini MAN 1 Kota Malang sedang mewakili Kota Malang dalam kompetisi riset yang digelar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
“Pada ajang Madrasah Young Researchers Super Camp (MYRES) tahun 2022 tingkat nasional, MAN 1 Kota Malang bahkan meloloskan empat tim, lebih banyak dari lainnya,” terang Binti Maqsudah.
“MAN 1 Kota Malang juga meloloskan empat tim nya pada Indonesian Science Project Olympiad atau ISPO 2022,” sambungnya.
Ditanya rahasianya, Binti Maqsudah menjelaskan bahwa peran pembina sangat penting. Binti Maqsudah juga mengajak sejumlah siswa didiknya yang sekarang sudah kuliah untuk ikut membina tim riset MAN 1 Kota Malang.
“Dengan peran para pembina yang sedang kuliah, tim riset MAN 1 Kota Malang bisa berbagi ide penelitian. Mereka juga mendapat akses untuk memanfaatkan lab kampus, bahkan bisa mendapat pembinaan dari para dosen dan professor,” paparnya.
Dengan beragam keterbatasan yang ada, Binti Maqsudah yakin bahwa setiap madrasah punya keunggulannya masing-masing. Ada madrasah yang menonjol di bidang akademik, ada madrasah yang menonjol di bidang non akademik. Ada yang hebat di olimpiade, ada yang di riset atau penelitian, atau robotik, olah raga, dan bidang lainnya.
Binti Maqsudah mengaku bangga dengan perkembangan MAN 1 Kota Malang. Para siswa terus bergeliat. Prestasi di bidang robotik juga mulai nampak. “Alhamdulillh Tim MAN 1 Kota Malang juga telah mendapat penghargaan di bidang robotik,” tuturnya.
“Prestasi non akademik juga mulai kelihatan. Para siswa sudah bisa membuat film. Bahkan ada yang meraih juara film nusantara dan akan diundang di Gedung Grahadi. Ada juga yang pandai membuat animasi,” sambungnya.
“Jadi, sekecil apapun potensi anak kita dorong, termasuk menari, akustik, musik dan lainnya. Bahkan di bidang vokal juga MAN 1 Kota Malang meraih juara tiga pada ajang yang disiarkan Metro TV,” katanya lagi.
Ditanya kunci keberhasilan dalam memimpin madrasah, Binti Maqsudah menyebut kata kerja keras dan ikhlas. Dia juga menggarisbawahi pentingnya kedisiplinan, kebersihan, dan keindahan. Karenanya, sejak memimpin MAN 1 Kota Malang, dia bersama seluruh civitas langsung berbenah. Dukungan bantuan pembangunan sarana prasarana melalui skema pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dioptimalkan sehingga gedung MAN 1 Kota Malang tidak kalah dengan lembaga pendidikan lainnya.
“Setiap ada ide atau gagasan, saya juga biasarakan menggelar rapat dengan unsur pimpinan. Selain empat wakil kepala, ikut terlibat juga Tim Penjamin Mutu. Hasil rapat kemudian disosialisasikan kepada para guru agar mereka tahu. Alhamdulillah semua mendukung,” tandasnya.
Selamat atas geliat prestasi MAN 1 Kota Malang!