Menparekraf Resmikan Kurikulum ASEAN MRA-TP
Jakarta (Eduacare) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno, meresmikan skema kualifikasi ASEAN dan kurikulum berbasis MRA-TP Politeknik Pariwisata di lingkungan Kemenparekraf RI.
Persemian ini ditandai dengan pemberian dokumen kurikulum kepada enam kampus politeknik pariwisata di Indonesia. Antara lain, Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, Politeknik Pariwisata Bali, Politeknik Pariwisata Palembang, Poltekpar Makassar, Poltekpar Medan dan Poltekpar Lombok.
Persemian ini dilakukan di Kampus Politeknik Pariwisata (Poltekpar) kota Makassar, Jl Metro Tanjung Bunga, Rabu (23/8/23).
Penerapan kurikulum berstandar ASEAN ini bertujuan untuk menciptakan kompetensi lulusan Poltekpar yang dapat bersaing, tidak hanya secara nasional tapi juga secara internasional. Di antaranya dengan penggunaan Bahasa Inggris yang lebih dominan dan kurikulum yang lebih dekat dengan kewirausahaan atau enterpreneurial.
Upaya Kemenparekraf ini diharapkan dapat meningkatan SDM yang tangguh, beradaptasi dengan cepat, serta memiliki kompetensi dan kualitas untuk membangkitkan ekonomi serta membuka peluang usaha dan lapangan kerja seluas-luasnya. Generasi emas untuk Indonesia Maju di tahun 2045.
Sandiaga Uno juga memberikan kuliah umum yang dihadiri oleh ribuan mahasiswa baru Poltekpar Makassar. Dalam momen tersebut, Sandiaga Uno juga memberikan sebuah laptop kepada mahasiswa baru Poltekpar.
Dalam video tersebut, mahasiswa baru bernama Ridwan memberikan pantun kepada Menparekraf, walaupun awalnya salah Ridwan tetap berusaha untuk mencoba lagi.
“Bunga melati tumbuh berkembang, tumbuh indah diatas perkembangan, hati gembira terasa riang, bapak menteri penuhi undangan,” ucap Ridwan diiringi suara riuh dari mahasiswa baru yang hadir, dikutip dari video unggahan instagram @sandiuno.
“Kira-kira apa hadiah yang diinginkan dari Ridwan?” tanya Sandiaga Uno setelah mendengar pantun dari Ridwan.
“Laptop” jawaban Ridwan membuat penonton semakin riuh.
Harapannya ke depan, para lulusan Poltekpar dengan kompetensi yang tinggi bisa mendapatkan atau membuka lapangan pekerjaan hingga berskala internasional, sehingga target 4.4 juta lapangan kerja baru bisa terwujud.
