
Galanggang Arang: Merayakan Ombilin Sebagai Warisan Tambang Batubara yang Diakui UNESCO
educare.co.id, Jakarta – UNESCO menetapkan Ombilin sebagai Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) pada tahun 2019, mengakui nilai universal luar biasa yang terkandung dalam sejarah pembangunan tambang batubara tersebut.
Sebagai respons terhadap pengakuan ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan, akan menggelar serangkaian kegiatan yang diberi nama “Galanggang Arang” untuk merayakan dan merawat warisan ini.
“Pembangunan tambang batubara Ombilin adalah contoh nyata bagaimana manusia dapat mengatasi tantangan alam yang ekstrim melalui teknologi yang canggih. Kita perlu merespons warisan dunia ini dengan cara kreatif, dialogis, dan akademis agar dapat merawat dan memanfaatkannya dengan baik,” ujar Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, saat ditemui di Jakarta, Selasa (17/10/2023). Dikutip dari laman web resmi kemendikbudristek.
Kota Sawahlunto, yang terletak di perbukitan dengan jalur akses sulit dari Padang, berhasil membangun tambang batubara dan jalur kereta api sebagai sarana transportasinya, sebuah prestasi luar biasa. Jalur kereta api ini melibatkan desain teknis yang sangat rumit untuk mengatasi kemiringan ekstrim hingga 80 derajat di kawasan Kayu Tanam hingga Padangpanjang, menunjukkan bagaimana teknologi tinggi dan kerja keras manusia dapat mengatasi tantangan alam yang berat.
“Galanggang Arang” Melibatkan Berbagai Pihak
Melibatkan anak-anak, pelajar, dan generasi muda, karena warisan dunia bukan hanya milik masa lalu dan masa kini, tetapi juga milik masa yang akan datang. Kegiatan ini bertujuan untuk mempertahankan dan menghidupkan warisan budaya yang terkait dengan WTBOS, terutama di nagari-nagari yang terhubung melalui jalur kereta api.
Hilmar menambahkan, “Tujuan akhir dari Galanggang Arang adalah untuk menghidupkan nilai-nilai universal dari WTBOS, melibatkan masyarakat dan dunia, serta memanfaatkannya sebagai sumber pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya yang mendukung ketahanan budaya dan kesejahteraan masyarakat,”
Kegiatan “Galanggang Arang” akan dimulai pada 19 Oktober 2023 di Asrama Haji dan Fabriek Bloc, Tabing, Padang. Ini akan mencakup dialog warisan budaya, seremoni pembukaan, dan penampilan seni tradisional dan modern. Rangkaian kegiatan ini akan berlanjut di beberapa daerah seperti Kota Padangpanjang, Kayu Tanam, Sijunjung, Tanah Datar, Kota Padang, Kabupaten Solok, Sawahlunto, dan penutupan di Kota Solok pada Desember 2023. Pemerintah daerah di tujuh kabupaten dan kota tersebut juga mendukung upaya aktivasi dan penguatan ekosistem kebudayaan WTBOS, yang diharapkan akan menjadi panduan penting dalam pengelolaan warisan ini di masa depan.
Dengan acara “Galanggang Arang,” Indonesia merayakan prestasi gemilang sejarah Ombilin dan menegaskan komitmennya untuk merawat warisan budaya yang tak ternilai harganya, menjadikannya warisan yang akan terus diwariskan ke generasi mendatang. Selain itu, acara ini juga mengajak masyarakat untuk memahami bagaimana teknologi dan kerja keras manusia dapat mengatasi tantangan alam dalam perjalanan pembangunan.